INDONESIATREN.COM - Pemerintah akhirnya melakukan normalisasi saluran air dan aliran sungai, setelah banjir limpasan akibat tanggul jebol merendam sebagian rumah warga dan Pondok Pesantren Assirojul Munir di Kampung Baru Skip, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi pada Ahad, 12 November 2023 lalu.
Diketahui, pesantren tersebut kerap dilanda banjir parah saat hujan mengguyur lantaran tembok selokan jebol sejak 6 Oktober 2023 lalu.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Sukabumi bersama warga Kelurahan Sriwedari dan tim BPBD melakukan pembersihan selokan dan normalisasi saluran air, Selasa, 14 November 2023.
Baca juga: Tanggul Jebol, Pesantren Assirojul Munir Sukabumi Langganan Kena Banjir
Kepala Dinas PUTR Sony Hermanto langsung melakukan peninjauan ke lokasi. Hasil peninjauan lapangan, Sony mendapati sumber masalah banjir adalah tumpukan sampah yang menghambat saluran air. Ia juga menemukan beberapa lokasi penyempitan saluran air, dampak bangunan di Garis Sempadan Sungai (GSS).
"Sebelumnya Dinas PUTR telah melakukan beberapa penanganan, terhitung sejak tahun lalu sampai terakhir di September 2023, dimana banjir memang sering terjadi di kawasan tersebut. Hasil analisa kami, memang ada penyempitan-penyempitan saluran air, akibat pembangunan yang dilakukan oleh warga, sehingga aliran sungai menjadi terhambat," kata Sony.
Beberapa penyempitan telah dibuka oleh Dinas PUTR, namun kondisi saluran air tersumbat oleh sampah, sehingga ketika curah hujan tinggi, banjir tidak bisa dihindari.
"Aktor utama terjadinya banjir ini memang sampah yang dibuang masyarakat ke saluran air, makanya hari ini kami bersama, warga, aparat Kelurahan, Kecamatan, BPBD, dan komunitas peduli lingkungan melakukan aksi bersih-bersih sungai," tutur Sony.
Tentang tanggul atau TPT (Tembok Penahan Tanah) yang roboh, kata Sony, sesuai arahan Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, akan segera diperbaiki menggunakan anggaran BTT (Belanja Tidak Terduga) dalam jangka waktu terdekat, dan sudah menjadi skala prioritas.
Baca juga: Sepanjang Tahun Ini Ada 149 Kali Bencana di Kota Sukabumi, Oktober Paling Menonjol
Berbagai upaya akan dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir, salah satunya membagi arus air, mulai dari membuat codetan saluran air dan bypass. Termasuk membongkar bangunan yang mengakibatkan terjadinya penyempitan saluran air.
"Selain normalisasi aliran sungai, membersihkan sampah, kita juga akan melakukan pengerukan di beberapa titik yang terdapat pendangkalan. Membuka lebar semua saluran yang menyempit, dan kita tinggikan TPT-nya," jelas Sony.
Sementara itu Ketua RW setempat, Didin Jalaludin mengatakan bahwa banjir sudah menjadi langganan di daerahnya, namun kejadian banjir limpasan kemarin bisa terbilang banjir terbesar. Bahkan pintu asrama pesantren Sirojudil Munir sengaja dibangun agak tinggi, karena sering terjadi banjir.
"Memang kalau setiap hujan agak besar, pasti terjadi banjir, namun setelah ada perbaikan dan upaya dari Dinas PUTR, banjir bisa tertangani, hanya saja kemarin itu ada sampah yang hanyut menyebabkan saluran air tersumbat," bebernya. (Herlan Heryadie)*
Sebelumnya, banjir melanda Kampung Baru Skip RW 09 Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Minggu, 12 November 2023 siang saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Salah satu yang paling terdampak adalah Pondok Pesantren Assirojul Munir. Belakangan diketahui, dalam sebulan terakhir hampir setiap hujan, kawasan tersebut dilanda banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik menjelaskan, sejak awal kejadian tanggul jebol pada 6 Oktober 2023 lalu, pihak BPBD sudah membuat laporan dan merekomendasikan agar tanggul yang jebol segera diperbaiki oleh dinas terkait.
Pada saat itu juga ia bersama unsuk kecamatan dan Sekda Kota Sukabumi juga telah turun memonitor ke lapangan.
"Pada saat kejadian tim BPBD bergerak mengevakuasi limpasan banjir ke ponpes dengan cara membersihkan area ponpes dan membersihkan material tembokan yang roboh menutup saluran air. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas PUTR yang lebih berwenang dalam melakukan perbaikan fisik," ujarnya.