INDONESIATREN.COM - Warga Kampung Anggayuda RT 02/11 Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dibuat resah dengan kawanan monyet yang menyerbu hingga masuk ke permukiman. Bahkan kawanan monyet ekor panjang tersebut tak segan mengejar warga.
Warga setempat, Ratnasih mengaku sudah tiga hari terakhir ia diteror kawanan monyet. Rumahnya yang dikelilingi pepohonan menjadi sasaran empuk kawanan monyet yang kelaparan. Ratnasih juga mengaku kawanan monyet juga menggasak nanas yang ia tanam di kebun sekitar rumahnya.
"Hanya berkeliaran di sekitar rumah saja, tidak sampai masuk ke dalam rumah. Tapi tetap saja takut. Sudah tiga hari ini ketakutan. Baru pertama kali gini, sebelumnya belum pernah," kata Ratnasih kepada Indonesiatren.com, Rabu, 20 Desember 2023.
Baca juga: Terluka Parah, Bayi Laki-Laki di Banten Digigit oleh Seekor Monyet Liar
Lanjut Ratnasih, kawanan monyet tak segan mengejar warga yang melintas sambil membawa makanan. Menurutnya baru ada sekitar tiga ekor yang terlihat dan berkeliaran di permukiman.
"Kalau lihat ada orang bawa makanan, monyet itu mengejar. Kemarin juga orang tua saya lewat sambil bawa ayam sama beras, itu langsung dikejar. Maunya cepat ditangani, takutnya nanti menyerang anak-anak," ungkap Ratnasih.
Sementara itu, Kepala Desa Pamuruyan, Ujang Dayat menyebut fenomena kawanan monyet masuk ke permukiman warga baru kali ini terjadi. Ia sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengevakuasi kawanan monyet tersebut kembali ke habitatnya.
Baca juga: Polisi Tertibkan Juru Parkir Liar di Kawasan Wisata Pantai Loji Sukabumi
"Menurut laporan dari warga ada kawanan monyet yang berkeliaran sampai ke rumah-rumah. Warga merasa resah karena takut menyerang anak-anak. Makanya kami minta tim resque segera melakukan penanganan," kata Ujang Dayat.
Ujang juga mengaku keheranan bagaimana kawanan monyet tersebut bisa masuk ke perkampungan warga yang bisa dibilang jauh dari kawasan hutan lindung atau kawasan hutan lainnya.
"Mungkin habitat aslinya terganggu, atau bagaimana kita tidak tahu dari mana asalnya. Kawasan ini kan jauh dari hutan lindung atau hutan-hutan lainnya. Makanya kita minta ke pihak yang lebih berkompeten untuk menangani, dengan cara apapun," kata Ujang.