INDONESIATREN.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) mencatat ada 89 bencana hidrometeorologi yang terjadi dari 1 sampai 26 Desember 2023.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jabar, Hadi Rahmat merinci, 89 bencana hidrometeorologi ini terdiri dari tanah longsor 36 kejadian, angin kencang 31 kejadian, dan banjir 15 kejadian.
"Yang Desember 2023, sesuai laporan 89 kejadian bencana, mayoritas hidrometeorologi," kata Hadi saat dikonfirmasi Selasa, 26 Desember 2023.
Selain bencana hidrometeorologi, BPBD Jabar mencatat kejadian kebakaran lahan 3 kali, gempa bumi 3 kali, dan kekeringan 1 kali.
Baca juga: Rawan Bencana, PVMBG Sarankan Pemkab Bogor dan Sukabumi Revisi Tata Ruang
Hadi mengatakan, kejadian kekeringan ini terjadi di Kabupaten Bogor atau tepat di Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung. Namun, berdasarkan informasi yang diterima BPBD, kekeringan berupa kekurangan sumber air bersih.
"Ini dari Kabupaten Bogor masih ada laporan kekeringan. Lebih ke sumber air bersih bukan kekeringan," ujarnya.
Lebih lanjut, Hadi menambahkan, dari 89 bencana hidrometeorologi ini, Kabupaten Bogor menjadi daerah yang paling sering diterjang bencana. Namun, Hadi tidak merincikan berapa jumlah bencana yang terjadi di Kabupaten Bogor.
"Masih paling sering di Kabupaten Bogor. Banjir, longsor, dan angin puting beliung (angin kencang)," kata dia menambahkan.
Baca juga: Basarnas Bandung Sebut Pantai Santolo hingga Pangandaran Rawan Bencana Hidrometeorologi
Apabila dibandingkan dengan data November 2023, bencana hidrometeorologi hingga 26 Desember 2023 ini mengalami penurunan. Pada November 2023, BPBD Jabar mencatat ada 140 bencana hidrometeorologi yang terjadi selama November 2023.
Kepala BPBD Jabar, Dani Ramdan mengatakan, 140 bencana hidrometeorologi yang terjadi itu angin kencang atau puting beliung dan tanah longsor menjadi yang paling sering terjadi. Meski begitu, Dani tidak merincikan jumlah masing-masingnya.
"November kemarin itu ada 140-an didominasi masih oleh angin puting beliung disusul longsor," kata Dani Ramdan saat ditemui di Bandung, Jumat 8 Desember 2023 silam.
Dia mengungkapkan, Kabupaten Bogor menjadi daerah yang paling rawan terjadi bencana. Mengingat, Kabupaten Bogor menjadi daerah yang intensitas hujannya paling tinggi ditambah wilayah juga luas.
"Kejadian bencana itu di Kabupaten Bogor paling banyak. Selain daerahnya luas, musim hujannya hampir sepanjang tahun kalau di sana. Lalu Cianjur dan wilayah Garut Selatan," ujarnya. (*)