INDONESIATREN.COM - Sebanyak 144 kecamatan di Jawa Barat (Jabar) tidak memiliki SMA/SMK negeri. Dari total 144 kecamatan, tercatat ada 16 kecamatan di Jabar sama sekali tidak memiliki SMA/SMK negeri maupun swasta.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Wahyu Mijaya menyatakan, pihaknya sedang menyusun skala prioritas pembangunan sekolah di 144 kecamatan. Selain itu, Disdik Jabar juga melihat ketersediaan kuota di sekolah kecamatan terdekat.
"Kami buatkan skala prioritas karena belum tentu lulusan SMP/MTs yang ada di situ jumlahnya besar. Kami juga lihat sekolah di kecamatan terdekat, apakah di masih bisa menampung lulusan SMP/MTs tersebut," kata Wahyu saat dikonfirmasi wartawan pada Rabu, 10 Januari 2024.
Wahyu mengungkapkan, proses pembangunan sekolah negeri di 144 kecamatan itu dilakukan secara bertahap. Sebab, rencana pembangunan sekolah di 2023 juga masih berlangsung padahal lahannya sudah ada.
Baca juga: Gibran Sampaikan Pesan kepada Pendukungnya di Banyuwangi: Fitnah Jangan Dibalas Fitnah
"Membangun di 144 kecamatan ini tidak berarti 2024 langsung membangun, tidak. Kami lanjutkan dulu yang dari 2023, misalkan yang lahannya sudah ada tapi pembangunannya belum ada," ujarnya.
Meski begitu, Wahyu memastikan rencana pembangunan sekolah di 2024 ini tetap berprogres. Saat ini Disdik Jabar sedang menyusun Detail Engineering Design (DED) atau dokumen desain teknis bangunan untuk 11 sekolah.
"Kami buatkan DED, setidaknya untuk 11 SMA/SMK dan SLB negeri. Kami coba kombinasikan itu sehingga semuanya kita rencanakan secara bertahap," tuturnya.
Dia menambahkan, selain DED dan skala prioritas pembangunan, Disdik Jabar juga perencanaan penempatan tenaga pendidik. Sehingga, di 2025 sekolah yang sudah dibangun dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan suatu daerah.
Baca juga: JK Beberkan Alasan Dukung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024: Kawan Kita yang Satu Marah Terus
"Pengisian guru-guru dan berbagai hal yang memang diperlukan untuk sebuah sekolah baru," kata dia menambahkan.(*)