INDONESIATREN.COM - Kepala Badan Meteorologi, Klimatiologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu meminta pemerintah meningkatkan tata kelola kota.
Masukan itu menyusul banjir di Gang Apandi, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Cikapundung pada Kamis 11 Januari 2024.
Teguh menilai kejadian itu mengakibatkan 600 unit rumah di RW 3, 4, 7, dan 8 terdampak banjir. Adapun rinciannya, RW 3 ada 300 unit rumah, RW 4 ada 250 unit rumah, RW 7 ada 100 unit rumah, dan RW 8 ada 250 unit rumah.
Selain 600 unit rumah yang terdampak banjir, tercatat ada 857 jiwa dari 400-an Kartu Keluarga (KK) yang terdampak banjir di kawasan Gang Apandi.
Baca juga: Pisah Sambut Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede Diganti AKBP Tony Prasetyo
Di samping penataan kota, jalur pembuangan air harus benar-benar berfungsi. Sehingga, ketika curah hujan dengan intensitas lebat maupun sangat lebat, air bisa terurai melalui jalur yang sudah ada.
"Ya jadi untuk pemerintah tentunya lebih meningkatkan lagi untuk penataan kota. Terutama yang pembuangan air segera diperbaiki atau ditingkatkan lagi. Jadi, ketika hujan intensitas tinggi, buangan air ini jalannya ada," kata Teguh, Sabtu 13 Januari 2024.
Teguh menambahkan, BMKG memprediksi puncak musim penghujan di Bandung Raya ini akan terjadi pada akhir Februari hingga Maret 2024. Namun, curah hujan di Bandung Raya sudah mulai meningkat pada akhir Januari 2024.
"Bandung Raya ini, akhir Februari menjelang Maret (puncak musim penghujan). Tapi di akhir Januari sudah mulai meningkat ini hujannya," kata dia menambahkan.
Baca juga: Jangan Berlebihan, Ini Manfaat Mengonsumsi Buah Durian Secara Wajar Menurut dr Zaidul Akbar
Dengan demikian, Teguh mengimbau kepadanya masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem.
Masyarakat juga diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan agar tidak terjadi penumpukan sampah di sungai yang bisa meningkatkan volume air.
"Masyarakat barus waspada terus, jangan buang sampah sembarangan, yang kecil-kecil seperti itu ya. Intinya memitigasi diri sendiri jauh lebih aman daripada menunggu arahan dari pemerintah," ujarnya.(*)