INDONESIATREN.COM - Seorang tante yang tega membunuh keponakannya sendiri karena alasan ingin menguasai perhiasan milik korban.
Tante tersebut bernama Arnita Mamonto alias AM (19) yang dengan tega membunuh bocah berusia 8 tahun yang tak lain yakni keponakan sendiri.
Kapolres Boltim AKBP Sugeng Setyo Budhi menyebutkan seorang bocah perempuan meninggal secara sadis di Kabupaten Bolaang, Mongondow Timur, Sulawesi Utara.
Korban ditemukan meninggal dunia dengan kepala yang sudah terpisah di area perkebunan. Ternyata, ia menjadi korban mutilasi yang dilakukan oleh tantenya sendiri.
Pembunuhan yang dilakukan pelaku sudah direncanakan sebelum melakukan aksi keji tersebut.
Hal ini berawal dari warga setempat yang menduga bahwa bocah tersebut hilang karena menjadi korban penculikan karena ia mengenakan perhiasan berharga.
Bahkan terduga pelaku AM, ikut mencari korban bersama dengan ibu korban seakan-akan tidak mengetahui keberadaan anak tersebut.
Motif pelaku melakukan aksi keji ini disebabkan karena ingin memiliki dan menguasai perhiasan yang dipakai korban.
Baca juga: Dugaan Pelanggaran Kampanye oleh Ridwan Kamil, TKD AMIN Jabar Sedang Pelajari Kasusnya
“Dengan maksud agar pelaku bisa mengambil perhiasan pada korban tanpa diketahui oleh orang lain di pinggir jalan,” kata Kapolres Boltim AKBP Sugeng Setyo Budhi yang dikutip pada Sabtu, 18 Januari 2024.
Dalam melancarkan aksinya, AM mengaku melakukannya sendirian dengan mengajak keponakannya itu ke perkebunan sawit.
Sesampainya di kebun sawit, ia segera melancarkan aksinya dengan mendorong korban hingga terjatuh dan kemudian ditindih oleh pelaku.
“Saat korban terjatuh korban ditindih di atas hingga korban tidak bisa bergerak,” katanya.
Baca juga: Atap Dapur Rumahnya Roboh, Nenek di Cihaur Sukabumi Luka-luka
Saat korban sudah tidak bisa bergerak, pelaku langsung mengeksekusi korban dengan memutilasi bagian leher.
Kemudian, AM melempar bagian kepala korban ke selokan dan mengambil perhiasan yang berada pada tubuh korban.
Pelaku mengaku, sebelum menghabisi nyawanya, bocah kecil itu sempat memanggil ibunya ‘bunda’ untuk meminta pertolongan.
Jenazah korban ditemukan oleh warga di Desa Tutuyan III, Tutuyan, Boltim pada Kamis, 18 Januari 2024 pukul 19.00 WITA.(*)