INDONESIATREN.COM - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung merawat 12 korban kecelakaan maut di Jalan Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jumat 26 Januari 2024.
Diketahui, truk terbuka bernomor polisi D 8304 WY itu mengangkut 30 peziarah asal Kampung Cinagrog, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, KBB. Akibat kejadian itu, 5 orang dinyatakan meninggal dunia, 10 luka berat, dan 15 luka ringan.
Kepala IGD RSHS, Roland Sidabutar mengatakan, 12 korban kecelakaan yang telah dirujuk ke RSHS mayoritas mengalami trauma di bagian kepala.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Jalan Raya Saguling Bandung Barat, Polisi: Diduga Rem Blong
Dari 12 korban itu, empat di antaranya akan dioperasi, empat dirawat jalan, dua masih belum sadarkan diri karena mengalami pendarahan otak, dan satu diizinkan pulang karena mengalami luka ringan
"Sebagian besar ini trauma kepala. Empat akan harus operasi di bagian kepala. Dua pasien kondisinya masih tidak sadarkan diri. Ini memang luka berat penurunan kesadaran, kalau istilah medis pendarahan otak," kata Roland di RSHS.
Dia berujar, RSHS sudah menyiapkan fasilitas pendukung operasi terhadap para korban. Proses operasi pun akan dilakukan oleh dokter spesialis bedah syaraf.
"Dilakukan oleh spesialis bedah saraf, kami sedang mempersiapkan dalam segi semua faktor pendukung operasinya," ujarnya.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun Terjadi di Tugu Utara Puncak Bogor, Beberapa Kendaraan Ringsek Parah
Ronald memastikan, korban meninggal dunia kecelakaan truk yang mengangkut rombongan peziarah ini tidak ada yang dievakuasi ke RSHS. Saat ini, RSHS hanya merawat korban yang dinyatakan selamat walaupun dalam kondisi luka berat.
"Yang meninggal dunia tidak ada di bawa ke sini," tuturnya.
Sementara itu, Manajer Pelayanan Medik RSHS, Viva Aprilia Kadi menambahkan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memproses biaya perawatan para korban kecelakaan ke Jasa Raharja.
"Kami sedang mengordinasikan dengan pihak kepolisian. Karena kalau ini membiayai lewat jasa Raharja harus ada keterangan dari pihak kepolisian," kata Viva menambahkan.