Akibat Harga Beras Naik, Puluhan Mahasiswa UMMI Geruduk Gedung DPRD Kota Sukabumi

Teritori
Kamis, 29 Feb 2024 18:23
    Bagikan  
Akibat Harga Beras Naik, Puluhan Mahasiswa UMMI Geruduk Gedung DPRD Kota Sukabumi
Indonesiatren.com/Firza FA

Puluhan Mahasiwa UMMI Fakultas Pertanian, unjuk rasa di depan gedung DRPD Kota Sukabumi.

INDONESIATREN.COM - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), menggelar unjuk rasa di depan kantor DRPD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Sukabumi.

Perkumpulan mahasiswa yang di gelar pada Kamis, 29 Februari 2024, melakukan unjuk rasa dalam rangka mengkritik tentang kenaikan bahan pangan di Kota Sukabumi.

Menurut pantauan tim Indonesiatren.com, para mahasiswa tersebut melakukan unjuk rasa di dua tempat yang berbeda, seperti pada pukul 10.00 WIB di depan balai Kota Sukabumi dan di depan gedung DPRD sekitar pukul 12.30 WIB.

Dalam unjuk rasa tersebut, ketua BEM Universitas Muahammadiyah Sukabumi (UMMI) Fakultas Pertanian, Diki Agustina, memberikan lima poin penting untuk DPRD mengenai kenaikan harga pangan di Kota Sukabumi. Berikut lima poinnya.

Baca juga: 462 Warga Warnasari Sukabumi Dapat Bantuan Beras, Pemerintah Desa Beri Catatan

1. Mendesak agar satgas (Satuan Tugas) pangan tidak mancla-mencle dalam mengusut dan memberantas mafia pangan.

2. Berantas mafia pangan.

3. Mendesak pemerintah untuk bisa mengontrol harga pangan dan bahan pokok menjelang bulan Ramadhan.

4. Meminta pemerintah supaya meninjau ulang terhadap impor beras yang berjumlah 3,6 juta ton pada tahun 2024.

5. Mendorong pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah pertanian di Indonesia khususnya di Kota Sukabumi.

Diki juga menjelaskan, harga beras di pasaran Kota Sukabumi saat ini berkisaran Rp6.800 dan sangat jauh dari HET (Harga Eceran Tertinggi) yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca juga: Warga Rela Berdesakan Demi Beras Murah di Palabuhanratu Sukabumi

"Hari ini, harga beras di pasaran Sukabumi ini berkisar di angka Rp6.800 dan itu sangat jauh daripada HET yang diterapkan oleh pemerintah, dan kenaikan harga beras ini tidak diikuti dengan kenaikan harga gabah kering. Harga gabah kering hari ini Rp6.000, yang awalnya itu Rp5.200, naik Rp800," tutur Diki saat di wawancarai oleh Tim Indonesiatren.com, pada Kamis, 29 Februari 2024.

Selain itu, ia juga berbicara mengenai mafia beras yang sifatnya sangat licik dalam menimbun bahan-bahan pangan hingga langka.  Ketika sudah langka, mereka menjualnya dengan harga yang sangat tinggi dan jauh dari HET.

"Untuk dugaan mafia beras, hari ini kita bisa dapat lihat bawasannya mafia beras ini sangat licik karena mereka menimbun bahan-bahan pangannya sehingga bahan ini terdapat langka. Ketika sudah langka, harganya otomatis akan naik dan sudah naik mereka langsung mendistribusikan barang-barang yang mereka timbun tadi ke pasaran. Dengan harga yang sangat tinggi, otomatis masyarakat membeli dengan secara terpaksa dengan jumlah ataupun harga yang jauh daripada HET tersebut." lanjut Diki.

Baca juga: Harga Beras di Pasar Cibadak Sukabumi Meroket, Pedagang Bingung Pembeli Mengeluh

Tidak hanya itu, Diki juga menerangkan, pihaknya sudah menyampaikan tuntutan dan telah disepakati oleh pihak pemerintah dan DPRD Kota Sukabumi. Jika pihak tersebut tidak melaksanakan secara cepat, maka BEM Faperta (Fakultas Pertanian) UMMI akan turun ke jalan dengan jumlah yang lebih banyak.

"Ketika tuntutan kami yang sudah kami sampaikan dan juga disepakati oleh pihak-pihak daripada pemerintah kota dan juga DPRD Kota Sukabumi, tidak dilaksanakan secara cepat, maka kami dari BEM Faperta (Fakultas Pertanian) akan membawa masalah lagi, kita akan turun ke jalan lagi dengan jumlah yang lebih banyak lagi, dan kami bertekad pemerintahan Kota Sukabumi harus segera menyelesaikan persoalan ini karena yang terdampak bukan hanya sebagian akan tetapi sangat banyak khususnya masyarakat dari kaum menegah ke bawah," tutup Diki.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Bikin Bawang Bacem, Masak Jadi sat-set
Kajati Jabar Tandatangani Perjanjian Kerjasama PT Pegadaian Kanwil X Bandung dengan Kejati Jabar

Info Lowongan Kerja

Ragam Selasa, 17-Jun-2025 16:35
Info Lowongan Kerja
Sambut HJB Ke-543, Ribuan Pengunjung Padati Kabogorfest 2025 di Stadion Pakansari Cibinong Bogor
14 Juni 1971 di Semarang: Koran Suluh Marhaen Merilis Jadwal Nonton Film “Si Buta dari Gua Hantu”
Gugat Ulil soal Raja Ampat: Saat Bumi Dirusak Atas Nama Maslahat, Agama Harus Berdiri di Barisan yang Menolak
57 Tahun Dijajakan di Cibadak Sukabumi, Rasa Kue Pancong Pak Yayat Pernah Sampai Bikin Ngidam Ibu Hamil

Info Lowongan Kerja

Ragam Minggu, 15-Jun-2025 12:27
Info Lowongan Kerja
Agar Senikmat Pulang Kampung, Gini lho Kiat Milih dan Ngolah Kangkung
4 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pemkot Bandung Ditahan Kejati Jabar, Sekda Kota Bandung Dukung Penegakan Hukum
Butuh Perangkat Digital Terbaru, Kunjungi AGRES.ID di Lantai 2 Mall Trans Studio Cibubur Depok

Info Lowongan Kerja

Ragam Sabtu, 14-Jun-2025 10:01
Info Lowongan Kerja
Bahagia Sesimpel Mr. Bean: Bikin Scone, Sambut Weekend
Kerjasama dengan Pandawa Farm & Fisheries, Yayasan Damandiri Laksanakan Program Kampung Ikan di Subang
Dinyatakan P-21, 2 Tersangka Kasus Korupsi Jalan Nani Wartabone Gorontalo Diserahkan Polda ke Kejati
Usai Serahkan 2 Tersangka Kasus Korupsi Jalan di Gorontalo ke Kejati, Polda: “Akan Ada Tersangka Baru”

Info Lowongan Kerja

Ragam Kamis, 12-Jun-2025 10:02
Info Lowongan Kerja
Laporkan Kasus Penggelapan Alat Pertanian di Jampang Tengah Sukabumi, Kadiv BPBN Dipanggil Kejari
Terinspirasi Menu Asin-Asin-Pedas Khas Kafe, yuk Bikin: Tahu-Lada-Garam Paling Simpel Sedunia

Info Lowongan Kerja

Ragam Selasa, 10-Jun-2025 13:13
Info Lowongan Kerja