Panbers

Puluhan Warga Kabandungan Sukabumi Keracunan Massal Usai Hajatan

Senin, 29 Apr 2024 13:31
    Bagikan  
Puluhan Warga Kabandungan Sukabumi Keracunan Massal Usai Hajatan
Istimewa

Puluhan warga Kampung Cisaah, Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami keracunan usai bersantap di acara hajatan pada Minggu, 28 April 2024.

INDONESIATREN.COM - Puluhan warga Kampung Cisaah, Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami keracunan usai bersantap di acara hajatan pada Minggu, 28 April 2024.

Informasi yang dihimpun, sedikitnya ada 84 warga yang mengalami gejala keracunan, seperti mual, muntah, pusing. Bahkan dua diantaranya masih mendapat penanganan medis di rumah sakit dan Puskesmas setempat.

"Alhamdulillaah, dari 84 orang pasien keracunan tersisa dua orang. 82 sudah dinyatakan sehat dan sudah pada pulang," kata Camat Kabandungan, Ece Misbah kepada awak media.

Baca juga: Puluhan Siswa SD di Sukabumi Diduga Keracunan Jajanan Anak

Ece mengatakan peristiwa itu bermula sekitar pukul 08.00 WIB, kemarin. Rombongan pengantin pria dari Kampung Cisaah, Desa Tugubandung, tiba di rumah pengantin perempuan. Saat itu, tuan rumah dari keluarga pengantin wanita menyajikan berbagai hidangan.

"Sekitar pukul 09.00 WIB, pihak keluarga wanita mempersilahkan tamunya menyantap berbagai hidangan diantaranya sate ayam, sop ayam, daging ayam yang dibalado, karedok dan mie yang di balado," ujar Ece.

Situasi kemudian drastis, sekitar pukul 15.00 WIB atau sore harinya sejumlah tamu mulai merasakan gejala keracunan. Muntah disertai pusing dan BAB cair. Awal terdeteksi sebanyak 40 orang mulai mendatangi Puskesmas terdekat.

Baca juga: Keracunan Massal Terjadi di Purwakarta, Dinkes Kabupaten dan Kota Diminta Awasi Ketat Pengolahan Makanan

"Jumlah awal sebanyak 40 orang korban mulai merasakan gejala keracunan makanan, sekitar pukul 18.30 WIB jumlah pasien terus bertambah. Mereka mendapat penanganan dari tim medis dan dokter," jelas Ece.

"Kami langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan, Kepala Desa, P2BK. Saya sendiri bersama Pak Kadis Kesehatan (Agus Sanusi) turun mengecek ke lokasi. Lalu ditetapkan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa)," sambungnya.

Untuk dua korban dijelaskan Ece saat ini masih mendapat penanganan intensif karena kondisinya yang tengah hamil besar. "Yang bersangkutan sedang dalam keadaan hamil besar," pungkas Ece.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News