Panbers

Dijanjikan Kerja Di Malaysia, Tujuh Warga Asal Berbagai Daerah di Indonesia Terdampar di Sukabumi

Senin, 20 May 2024 11:24
    Bagikan  
Dijanjikan Kerja Di Malaysia, Tujuh Warga Asal Berbagai Daerah di Indonesia Terdampar di Sukabumi
Istimewa

Para korban penipuan yang terpaksa menumpang di rumah seorang warga di Kampung Cihaur, Desa Ridogalih, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi.

INDONESIATREN.COM - Tujuh orang warga dari berbagai daerah di Indonesia, hingga Senin pagi, 20 Mei 2024, terpaksa masih hidup menumpang di rumah seorang warga di di Kampung Cihaur, Desa Ridogalih, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi.

Ketujuh warga berinisial ER (33), AAK (20), P (27), AMH (28), BA (25), F (30), dan N (25) itu, sebelumnya dijanjikan bekerja di Malaysia dengan gaji 3.509 ringgit, atau sekitar Rp 12 Juta. Pihak yang merekrut mereka disebut-sebut tinggal di wilayah Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi.

Saat ini, kondisi ketujuh orang itu benar-benar sudah kehabisan perbekalan, dan tidak bisa pulang ke kampung halamannya masing-masing. Diantara ketujuh orang itu, hanya satu orang yang berasal dari Sukabumi. Sedangkan empat orang lainnya berasal dari Pekalongan, Brebes, Sragen, dan Purwodadi, Jawa Tengah, serta satu orang lagi asal Seluma, Bengkulu.

Baca juga: Terlibat Aksi Penipuan, Tiga ASN Pemprov Jabar Gadungan Diringkus Polisi

Salah seorang korban, yakni F, menuturkan, awalnya ia mengetahui soal pekerjaan di Malaysia itu dari unggahan di media sosial, Facebook. “Awalnya dari media sosial Facebook, ada penawaran kerja di Malaysia, tapi ternyata ketipu,” kata F, asal Pekalongan, Jawa Tengah.

“Kalau mau kerja, katanya bayar Rp 7 juta. Aku tawar kalau Rp 2,5 juta, bisa enggak. Kalau bisa, mau berangkat. Katanya, ya bisa. Yang penting ada untuk buat paspor dulu, katanya. Setelah itu, saya bertemu dan dibawa ke Bekasi, ke kontrakan yang katanya saudaranya. Di situ, ketemu N, korban lainnya, sempat ngontrak selama satu minggu,” tutur F.

Di kontrakan itu, ada delapan orang lain yang tinggal bersama F. Selepas dari kontrakan itu, seluruh korban kemudian dibawa pelaku ke Bandara Soekarno Hatta pada Selasa sore, 14 Mei 2024. Saat itu, tiga orang yang sudah dipesankan tiket langsung terbang ke Malaysia. Sementara lima lainnya tertahan di Bandara Soekarno Hatta.

“Kondisi saat di bandara, ternyata yang udah ada tiketnya itu tiga orang. Mereka berangkat jam 20.00 WIB. Lalu, si pelaku ini bilang mau simpan mobil dulu. Kita nunggu di bandara. Kemudian, kata dia (pelaku), sisanya yang lain berangkat jam 01.00 WIB. Berangkatnya harus nunggu. Tapi, setelah kita tunggu, waktunya melar terus,” ungkap F.

Akhirnya, mereka terlantar di Bandara Soekarno Hatta selama tiga hari. Mereka tidur di musala area parkir bandara. Sampai tiga hari kemudian, tiga orang yang sebelumnya sudah berangkat ke Malaysia kembali ke Indonesia. Kondisinya pun tidak jauh lebih baik dari mereka yang tertahan di Bandara Soekarno Hatta.

Baca juga: Pemuda di Bengkulu Utara Keluarkan Ratusan Juta Demi Lolos Seleksi Polisi, Ujung-Ujungnya Jadi Korban Penipuan

“Kami saja di bandara susah. Makan minum seada-adanya. Lalu, teman kami yang sudah berangkat di bandara, juga kembali di Indonesia. Di Malaysia, mereka juga terlantar. Di bandara Malaysia, tidak diperbolehkan keluar oleh imigrasi di sana. Katanya, sampai minum air keran, dan tidak makan selama dua hari. Mereka (bisa) pulang lagi (karena) dikirim uang sama keluarganya,” ujar F.

Sementara itu, korban lainnya berinisial AMH, mengaku tergiur bekerja ke Malaysia, karena diiming-imingi gaji besar. Ia mengaku sengaja ke Sukabumi, untuk mencari orang yang menjanjikannya bekerja ke Malaysia.

“Saya ke sini, karena memang ada korban juga yang tinggal satu kecamatan dengan pelaku, dan kenal dengan si pelakunya. Bahkan, kita sudah bertemu dengan keluarga si pelakunya. Hanya, keluarganya lepas tangan. Sementara posisi kita saat ini bingung harus bagaimana. Uang sudah benar-benar habis,” beber AMH, yang mengaku sudah melaporkan kasus yang dialaminya itu kepada polisi.

“Sudah ada perwakilan kita yang datang ke polisi. Hanya memang karena lokasinya di Bekasi kita harusnya lapor di sana. Belum lagi nilai kerugiannya kan katanya sedikit. Padahal, buat kami, uang segitu besar. Saya sampai jual perhiasan anak", kata AMH. (*)


Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Trending Hari Ini

  1. Info Lowongan Kerja

Berita Terbaru

Info Lowongan Kerja

Ragam Sabtu, 19-Apr-2025 19:14
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Kamis, 17-Apr-2025 16:55
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Rabu, 16-Apr-2025 19:03
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Senin, 14-Apr-2025 14:40
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Minggu, 13-Apr-2025 15:17
Info Lowongan Kerja
Bakti Sosial di Purwakarta, Kajati Jabar Kunjungi Siswa SLB dan Anak Penderita Thalasemia RSUD Bayu Asih

Info Lowongan Kerja

Ragam Sabtu, 12-Apr-2025 15:57
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Jumat, 11-Apr-2025 15:26
Info Lowongan Kerja
Rugikan Negara Lebih dari 5 M, 2 Tersangka Korupsi Proyek Jalan di Gorontalo Terancam Hukuman Seumur Hidup

Info Lowongan Kerja

Ragam Kamis, 10-Apr-2025 13:37
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Rabu, 9-Apr-2025 15:11
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Selasa, 8-Apr-2025 19:58
Info Lowongan Kerja
Data Tanah Indogrosir Makassar Diduga Palsu, Pengacara Ahli Waris Tjoddo: “Kosongkan Lahan Kilometer 18”
“An Evening With New Panbers”: Bukti Eksistensi “Panjaitan Bersaudara” di Dunia Musik Indonesia

Info Lowongan Kerja

Ragam Sabtu, 5-Apr-2025 08:11
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Jumat, 4-Apr-2025 09:36
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Selasa, 1-Apr-2025 07:50
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Minggu, 30-Mar-2025 13:26
Info Lowongan Kerja
Alas Hak “Non Identik” dan “Salah Letak”, SHGB 21970 Didudukkan Paksa Indogrosir Makassar di Tanah Tjoddo
Mediasi Batal, Ahli Waris Tanah Tjoddo Keluarkan Pernyataan Sikap: "Kami Segera Menutup Indogrosir Makassar"