INDONESIATREN.COM - Demi terciptanya stabilitas pangan, khususnya, komoditas beras, baik stok maupun harga jualnya, pemerintah-pemerintah daerah terus berupaya keras menghasilkan produksinya. Itu pun dilakukan Kabupaten Kuningan.
Hasilnya, Kabupaten Kuningan turut berkontribusi memperkuat stabilitas beras Jabar. Itu karena Kabupaten Kuningan berhasil memproduksi ratusan ribu ton beras.
Data Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, menunjukkan, mencatat volume produksi berasnya pada posisi 206.310 ton. Volume itu melebihi kebutuhan masyarakat, yaitu sebanyak 109.077 ton.
"Berarti, pada panen akhir musim tanam 2023, Kabupaten Kuningan surplus beras sebanyak 97.233 ton," ujar Wahyu Hidayah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan.
Baca juga: Mau Liburan Natar 2023-2024? Ada Diskon Tiket Garuda Sebesar 80 Persen, Ini Rute-rutenya
Volume produksi itu, jelas dia, bersumber pada hasil panen padi di periode masa panen terakhir. Volumenya, 321.806 ton gabah kering giling (GKG).
Hasil panen itu, lanjutnya, merupakan optimlaisasi para petani yang menggarap areal persawahan seluas 56.679 hektare.
Berkat optimalisasi itu, sambung dia, setiap hektare areal persawahan di Kabupaten Kuningan menghasilkan 6.187 ton.
Wahyu Hidayah mengakui bahwa areal pertanian di wilayahnya sempat terdampak musim kemarau yang diperparah fenomena La Nina alias El Nino.
Baca juga: Perkuat Stok Beras, Bulog Tambah Pelabuhan untuk Beras Impor
Meski demikian, bebernya, pihaknya menerapkan dan mengintensifkan beberapa program. Di antaranya, irigasi dan pola tanam.
Strategi itu terbukti jitu. Lahan pertanian pun tetap produktif.
Dalam program irigasi, kata Wahyu Hidayah, pihaknya memanfaatkan cadangan air waduk atau setu, serta ditopang aktivasi pompa-pompa air.
Tidak itu saja, pihaknya pun menyalurkan bantuan kepada para petani. Bentuknya, berupa 111 unit alat dan mesin pertanian. (*)