INDONESIATREN.COM - Hingga kini, banyak titik rawan pada jalur kereta, baik arah barat maupun timur. Kerawanan itu di antaranya yaitu pergerakan tanah, amblas, atau longsor.
Tentunya, hal itu sangat berdampak pada perjalanan kereta. Karena itu, agar perjalanan kereta pada momen Natal-Tahun Baru (Nataru) 2023-2024 PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung memiliki kuat terbaru untuk meminimalisir terjadinya pergerakan tanah atau longsor pada jalur kereta.
Takdir Santoso, Executive Vice President PT KAI (Persero) Daop 2 Bandung, menyatakan, upaya terbaru untuk mengantisipasi pergerakan tanah, longsor, dan lainnya adalah menggunakan metode bio-engineering-vegetatif.
Caranya jelas Takdir Santoso, memanfaatkan tanaman akar wangi (vetiver). "Tujuannya, memperkuat lereng dan tebing pada jalur-jalur kereta.
Baca juga: Wanti-wanti KAI: Disiplinlah Saat Lalui Perlintasan Sebidang
Takdir Santoso menegaskan, pemerkuatab lereng pada jalur-jalur kereta melalui optimalisasi tanyakan akar wangi membuktikan komitmen pihaknya untuk terus menjaga keamanan dan keselamatan perjalanan kereta, khususnya pada Nataru 2023-2024.
Takdir Santoso mengatakan, penerapan bio-engineering ini berlangsung pada Kilo Meter (KM) 124+4/5 petak Rendeh-Plered. Secara total, hingga kini, pihaknya menanam sekitar. 2.000 batang
Rencananya, ungkap dia, pihaknya menenangkan tanaman itu pada beberapa daerah lain yang berkategori rawan pergeraka tanah.
Selain penanaman akar wangi, Takdir Santoso menambahkan, pihaknya pun melakukan normalisasi saluran air. Hal itu, terangnya, untuk mengantisipasi sekaligus meminimalisir terjadinya banjir.
Baca juga: Nataru 2023-2024: Jangan Khawatir, Tiket Kereta Masih Tersedia Ratusan Ribu Lembar
"Kami pun membuang ke luar Ruang Milik Jalan (Rumija) jalur kereta. Termasuk sterilisasi jalur melalui pemotongan dahan-dahan pepohonan guba mengantisipasi pohon tumbang," urainya. (*)