INDONESIATREN.COM - Pemprov Jabar berkolaborasi dengan Diaspora atau warga negara Indonesia yang berdomisili di luar negeri untuk mengoptimalkan pemasaran serta ekspor produk UMKM di pasar internasional.
Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Jabar, Yulia Dewita mengatakan, forum Diaspora Jabar Chapter II ini menjadi medium untuk mendongkrak UMKM agar makin mendunia.
"Ini kelanjutan dari forum diaspora yang di-launching Juni 2023. Di kesempatan ini, kami membahas khususnya terkait peluang pelaku usaha di Jawa Barat, khususnya UMKM untuk bisa ekspor ke negara-negara di dunia dengan kemitraan dari diaspora," kata Yulia di Gedung Sate, Senin 18 Desember 2023.
Baca juga: bank bjb Syariah Aktifkan Kredit Mesra Syariah demi Semakin Bergeliatnya UMKM
Dia mengungkapkan, di pertemuan ini, pelaku UMKM mendapat beberapa informasi, satu di antaranya mengenai produk yang digemari pasar luar negeri.
Kementerian Luar Negeri RI juga memberikan penjelasan mengenai kebijakan pasar serta ekspor dan ada masukan dari atase perdagangan dari KBRI Canberra, Australia.
Informasi-informasi dari berbagai pemateri ini bisa menjadi rujukan untuk para pelaku UMKM agar bisa menembus pasar internasional.
"Ini menjadi informasi untuk para pelaku usaha yang ada di Jabar untuk melakukan ekspor ke luar negeri. Ekspor yang selama ini telah berjalan seperti kopi, teh, kerajinan bambu, dan garmen. Memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas dengan sejumlah mitra, salah satunya Australia," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Jabar, Rachmat Taufik Garsadi mendorong pelaku UMKM agar memanfaatkan Forum Diaspora terutama yang berada di ASEAN dan Asia Pasifik.
Baca juga: Bukti Keseriusan Pemerintah Geliatkan UMKM: Kucurran KUR Bernilai Rp 204 Triliun
Mengingat, UMKM seringkali kesulitan mengeskpor kerena terbentur kuantitas, kualitas, dan aturan. Namun, melalui diaspora, UMKM bisa mengirimkan produknya secara perorangan, untuk konsumen diaspora, bahkan banyak diaspora yang memiliki toko.
"Ini kesempatan bagi pelaku UMKM untuk mencari tahu dan mempelajari bagaimana kebutuhan pasar di luar negeri. Kalau sudah bisa belajar dan dikenal, otomatis dalam skala besar bisa kita ekspor juga," kata Rachmat.
Dia menambahkan, para pelaku UMKM Jabar harus menjaga kualitas dan kuantitas produk yang diekspor karena bisnis merupakan usaha kepercayaan. Kemudian, produksi produk secara berkelanjutan menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan.
"Kontinuitas sudah pasti. Kalau standar dan supply chain sudah ada, cuman kadang-kadang UMKM kita sudah menganggap pasar ini sekali jalan. Padahal usaha kan bisnis kepercayaan, sekali saja di-reject, otomatis kepercayaan itu hilang. Itu yang kita bangun bersama antara pemerintah dengan pembina UMKM," kata dia menambahkan.