INDONESIATREN.COM - Kekhawatiran masyarakat soal ketersediaan pangan, khususnya, beras, tertepis. Pasalnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengklaim bahwa stok beras nasional berlimpah ruah.
Bapanas menginformasikan, pada periode awal 2024, ketersediaan beras nasional yang tersimpan pada gudang Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) sangatlah aman. Volumenya sebanyak 4 juta ton.
Berlimpahnya stok komoditas itu bisa mencukupi kebutuhan masyarakat pada Ramadhan-Idul Fitri 2024. Bahkan, volume stok beras nasional itu bisa bertambah.
Hal itu karena berlangsungnya panen di beberapa daerah, utamanya produsen beras, yang prediksinya pada Februari-Maret 2024.
Baca juga: Mantap, Selama Lima Tahun Terakhir, OJK Jegal Aktivitas Ribuan Pinjol Ilegal, Ini Jumlahnya
Sebanyak 1,3 juta ton di antara 4 juta ton stok beras, dikelola Perum Bulog. Yaitu, berupa Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Volume CBP itu melampaui target pemerintah, yakni 1,2 juta ton.
Sekitar 3 juta ton beras lainnya yakni komoditas impor dari India dan Thailand. Targetnya, sekitar 1,5 juta ton atau 50 persen beras impor tiba di Indonesia, sekitar April 2024.
Bapanas menyampaikan, sangat amannya stok beras itu pun bisa mengendalikan stabilitas harga komoditas itu.
Tidak hanya ketersediaan beras, stabilisasi pangan pun melalui beberapa agenda. Misalnya, Pogram Bantuan Sosial (Bansos) Pangan yang menyasar 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Baca juga: Ini yang Menjadi Biang Keladi Mahalnya Harga Beras Versi BPS
Untuk tahun ini, penyaluran Bansos Pangan bergulir pada Januari-Maret 2024. Lalu, berlanjut pada April-Juni 2024.
Program berikutnya yaitu berupa pengalokasian 1,2 juta ton pada Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP). Implementasinya berlangsung setiap bulan secara bertahap.
Termasuk Gerakan Pangan Murah (GPM), yang termasuk senjata andalan pemerintah untuk merespon efek El Nino. Bahkan, aktivitas GPM lebih masif, terutama pada momen Ramadhan-Idul Fitri 2024. (*)