INDONESIATREN.COM - Memasuki pekan terakhir Januari 2024, perkembangan rupiah tidak menggembirakan. Petang ini, rupiah bergerak lunglai.
Pada penutupan transaksi antar-bank, Senin 22 Januari 2024 petang, rupiah tergelincir menjadi Rp15.637 per dolar Amerika Serikat (AS).
Posisi rupiah itu lebih lemah 22 poin daripada sebelumnya. Yakni Rp15.615 per dolar AS..
Berbeda dengan perkembangan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia.
Baca juga: Aturan Suku Bunga Berlaku, Eeh Masih Ada Pinjol yang Bandel, Siap-siap Saja Terima Sanksi
Pada sesi akhir perdagangan kurs JISDOR BI hari ni, rupiah menggeliat super tipis, yaitu menjadi Rp15.627 per dolar AS.
Level rupiah berdasarkan kurs JISDOR BI itu lhanya ebih baik satu poin daripada sebelumnya. Yaitu, Rp15.628 per dolar AS.
Beberapa analis berpendapat, perkembangan rupiah itu dipengaruhi sikap pasar yang menunggu terbitnya data The Foreign Direct Investment (FDI) alias investasi asing langsung di tanah air.
Sentimen lainnya yaitu adanya ekspektasi pasar, soal hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang tidak mengubah suku bunga acuan BI pada level 6 persen.
Baca juga: Jangan Cemas dan Risau, Bulog: Stok Beras Jabar Aman, Volumenya Berlimpah
Faktor lainya, pergerakan pasar global. Kondisinya masih volatil akibat belum pastinya isu soal perkembangan suku bunga The Federal Reserve ((The Fed) atau Bank Sentral AS. (*)