INDONESIATREN - Ada sejumlah faktor yang berpengaruh besar pada perkembangan kurs mata uang, termasuk rupiah.
Di antaranya, pergerakan positif neraca perdagangan. Kondisi itu yang terjadi pada rupiah.
Pagi ini, pada pembukaan transaksi antar-bank, rupiah bergerak perkasa. Saat ini, mata uang Garuda menempati level Rp 15.404 per dolar Amerika Serikat (AS).
Hal itu menunjukkan bahwa posisi rupiah terbaru tersebut lebih kokoh 89 poin daripada sebelumnya. Yakni Rp 15.493 per dolar AS.
Baca juga: Punya Utang Pinjol? Jangan Mangkir, Ada Ancamannya Lho, Ini Bentuknya
Para analis berpendapat, bergairahnya pergerakan rupiah tersebut berkat neraca perdagangan Indonesia periode Oktober 2023 yang mengalami surplus 3,48 miliar dolar AS.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, surplus neraca perdagangan Indonesia periode Oktober 2023 merupakan yang ke-42 kalinya secara beruntun sejak Mei 2020.
Perdagangan Indonesia pada Oktober 2023 lebih besar 70 juta dolar AS daripada September 2023.
Adanya sentimen eksternal, semisal inflasi AS periode Oktober 2023 juga membuat rupiah berpotensi terus bergerak positif. Estimasinya, posisi rupiah pada level Rp 15.400 per dolar AS.
Baca juga: Ingin Nikmati Kehebatan Whoosh Secara Rombongan? Begini Cara Pemesanan Tiketnya
Perkembangan inflasi AS pun bisa menyebabkan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) alias Bank Sentral AS terkoreksi.
Tentunya, jika suku bunga acuan AS terkontraksi, hal itu bisa berefek positif bagi rupiah. (*)
