Krisis Air Bersih dan Pembalut, Perempuan Gaza Terpaksa Konsumsi Pil Penunda Menstruasi

Jumat, 3 Nov 2023 17:33
    Bagikan  
Krisis Air Bersih dan Pembalut, Perempuan Gaza Terpaksa Konsumsi Pil Penunda Menstruasi
Tangkapan layar Instagram @creativox

Krisis air bersih dan pembalut membuat para perempuan Gaza terpaksa mengonsumsi pil penunda menstruasi.

INDONESIATREN.COM - Serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza, Palestina. Terjadi krisis air bersih dan minimnya pembalut, sehingga banyak perempuan gaza yang terpaksa harus mengonsumsi pil penunda menstruasi.

Menurut laporan terbaru dari Al Jazeera, kondisi tempat tinggal yang terlalu padat, kekurangan akses air bersih, dan produk kebersihan menstruasi yang menipis membuat perempuan gaza terpaksa menggunakan tablet noretisteron.

Padahal, tablet yang digunakan oleh perempuan gaza untuk menunda menstruasi itu dapat menyebabkan efek samping negatif.

Seorang konsultan medis kebidanan dan kandungan di Kompleks Medis Nasser di kota selatan Khan Younis, Dr. Walid Abu Hatab, mengatakan bahwa tablet ini menjaga kadar hormon progesteron tetap tinggi untuk menghentikan rahim meluruhkan lapisannya, sehingga menunda menstruasi.

Baca juga: Direktur HAM PBB Mundur dan Minta Negara Israel Dibubarkan Karena Secara Gamblang Lakukan Genosida

Menurut para ahli medis, efek samping dari pil-pil tersebut termasuk pendarahan vagina yang tidak teratur, mual, perubahan siklus menstruasi, pusing, dan perubahan suasana hati.

Namun, beberapa wanita, seperti Salma Khaled, mengatakan bahwa mereka tidak memiliki pilihan selain mengambil risiko di tengah pemboman dan blokade terus menerus Israel terhadap Gaza.

Dua minggu yang lalu, Salma meninggalkan rumahnya di daerah Tel al-Hawa, Kota Gaza, untuk tinggal di rumah kerabatnya di kamp pengungsi Deir el-Balah, di tengah Gaza.

Wanita berusia 41 tahun itu mengatakan bahwa gangguan siklus menstruasinya dipengaruhi oleh perasaan takut, tidak nyaman, dan depresi yang terus menerus.

"Saya mengalami hari-hari tersulit dalam hidup saya selama perang ini, dan saya mengalami menstruasi dua kali dalam bulan ini, yang sangat tidak teratur bagi saya, dan mengalami pendarahan hebat," ujar Salma seperti dikutip dari Aljazeera.

Salma juga mengatakan bahwa beberapa toko dan apotek yang masih buka tidak memiliki cukup pembalut.

Baca juga: Makin Memanasnya Konflik dengan Hamas, Terdapat Produk Teknologi Israel yang Diboikot Dunia, Berikut Daftarnya

Bersamaan dengan itu, berbagi rumah dengan puluhan kerabat di tengah-tengah kekurangan air telah membuat kebersihan yang teratur menjadi sebuah kemewahan—jika bukan kemustahilan.

Menggunakan kamar mandi juga harus dijatah dan dibatasi perorangannya, serta hanya dilakukan untuk beberapa hari sekali.

Dengan tidak adanya sarana untuk mengatur menstruasi seperti biasanya, Salma dengan terpaksa mengkonsumsi pi untuk melewatkan menstruasinya.

Pembalut wanita sangat dicari dan sulit ditemukan, tetapi tablet penunda haid biasanya lebih mudah ditemukan di beberapa apotek karena tidak umum digunakan.

"Saya meminta anak perempuan saya untuk pergi ke apotek dan membeli pil penunda haid," kata salma.

"Mungkin perang ini akan segera berakhir dan saya tidak perlu menggunakannya lebih dari sekali," lanjutnya dengan rasa khawatir dan pasrah akan efek samping pil tersebut pada tubuhnya.

Akibat pengepungan total yang diberlakukan oleh Israel dari sayap bersenjata pada 7 Oktober 2023, apotek dan toko-toko yang berada di Palestina menghadapi penipisan persediaan.

Selain itu, Abu Hatab menyatakan bahwa pengeboman Israel terhadap jalan-jalan penting di Jalur Gaza, membuat pengangkutan produk dari gudang medis ke apotek menjadi hal yang mustahil.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Agar Senikmat Rindu Kampung, Gini lho Kiat Milih dan Ngolah Kangkung
4 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pemkot Bandung Ditahan Kejati Jabar, Sekda Kota Bandung Dukung Penegakan Hukum
Butuh Perangkat Digital Terbaru, Kunjungi AGRES.ID di Lantai 2 Mall Trans Studio Cibubur Depok

Info Lowongan Kerja

Ragam Sabtu, 14-Jun-2025 10:01
Info Lowongan Kerja
Bahagia Sesimpel Mr. Bean: Bikin Scone, Sambut Weekend
Kerjasama dengan Pandawa Farm & Fisheries, Yayasan Damandiri Laksanakan Program Kampung Ikan di Subang
Dinyatakan P-21, 2 Tersangka Kasus Korupsi Jalan Nani Wartabone Gorontalo Diserahkan Polda ke Kejati
Usai Serahkan 2 Tersangka Kasus Korupsi Jalan di Gorontalo ke Kejati, Polda: “Akan Ada Tersangka Baru”

Info Lowongan Kerja

Ragam Kamis, 12-Jun-2025 10:02
Info Lowongan Kerja
Laporkan Kasus Penggelapan Alat Pertanian di Jampang Tengah Sukabumi, Kadiv BPBN Dipanggil Kejari
Terinspirasi Menu Asin-Asin-Pedas Khas Kafe, yuk Bikin: Tahu-Lada-Garam Paling Simpel Sedunia

Info Lowongan Kerja

Ragam Selasa, 10-Jun-2025 13:13
Info Lowongan Kerja
Tinjau Lokasi Camping Ground di Cibadak Sukabumi, DPMPTSP Tegaskan Investasi Harus Sesuai Aturan
Terperosok ke Jurang Sungai Cibodas Sukabumi saat Bonceng Istri, Purnawirawan TNI asal Bogor Meninggal Dunia

Info Lowongan Kerja

Ragam Senin, 9-Jun-2025 15:43
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Minggu, 8-Jun-2025 16:39
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Sabtu, 7-Jun-2025 15:09
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Jumat, 6-Jun-2025 16:34
Info Lowongan Kerja
Tinjau Calon Sekolah Rakyat di Sentra Phalamartha Sukabumi, Qodari: “Tempat Bagus, Terawat, dan Bersih”
Kasus Korupsi Proyek Truk Sampah: Kantor DLH Sukabumi Digeledah Kejaksaan, Kadis Dirawat di Rumah Sakit