INDONESIATREN.COM - Polusi udara di Ibu Kota India, New Delhi semakin mengkhawatirkan. Bahkan, buruknya kualitas udara membuat 50 persen pekerja di wilayah tersebut terancam dirumahkan.
New Delhi, sebagai ibu kota negara yang terpadat kedua di dunia setelah Tokyo, tentu kerap dipadati para pekerja swasta maupun pemerintahan. 50 persen diantaranya terancam dirumahkan.
Dikutip dari Times of India, pemerintah setempat pun dikerahkan untuk menerapkan aturan ketat kepada warganya sebagai rencana tahap akhir pengendalian polusi udara.
Baca juga: Lebih dari 150 Orang Tewas dan Ratusan Lainnya Luka-luka Dampak Gempa Nepal
Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah India ini bertujuan untuk mengurangi tingkat polusi dan menjaga kesehatan penduduknya. Apalagi dalam waktu dekat ini akan memasuki musim dingin, membuat polusi udara kian memburuk.
Salah satu arahan utama dalam pelarangannya adalah dengan melarang masuknya truk dan kendaraan roda empat komersial yang dapat berpotensi menimbulkan polusi ke Delhi.
Adapun kendaraan yang bisa memasuki kota hanyalah kendaraan yang sudah menggunakan gas alam terkompresi (CNG), kendaraan listrik, dan kendaraan yang mematuhi norma emisi Bharat Tahap VI.
Langkah yang diambil ini diharapkan dapat mengurangi emisi kendaraan secara signifikan. Lantaran, pada wilayah tersebut merupakan penyumbang utama polusi udara.
Baca juga: Chloe Tong Istri Founder Grab Dituding Dukung Israel Hingga Dirujak Netizen, Ini Klarifikasinya
Selain itu, larangan kegiatan konstruksi yang terkait dengan proyek publik line di Delhi-NCE telah diperintahkan.
Pasalnya, debu konstruksi merupakan penyumbang sumber utama partikel di udara. Dengan adanya membatasi aktivitas ini diharapkan bisa membantu mengurangi tingkat polusi.
Dalam upaya seriusnya pemerintahan indi dalam membatasi polusi di udara, semua kendaraan barang berukuran sedang dan berat yang tidak melayani layanan penting akan dilarang melewati Delhi.
Langkah ketat ini dilakukan untuk mengurangi emisi kendaraan, terutama dari kendaran yang tidak penting untuk transportasi barang-barang penting bagi wilayah tersebut.
Pegawai pemerintah dan swasta diminta untuk tetap di rumah untuk mengatasi penurunan kualitas udara.
Menurut arahan pemerintah pusat, 50 persen karyawan di kantor pemerintah dan swasta harus bekerja dari jarak jauh untuk mengurangi jumlah orang yang pergi selama jam sibuk.
Langkah-langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya terkoordinasi untuk memerangi polusi udara dan meningkatkan kualitas udara secara keseluruhan di Delhi dan NCR sekitarnya.