Panbers

Starbucks dan H&M di Maroko Bakal Tutup Permanen Bulan Ini, Dampak Boikot?

Selasa, 5 Dec 2023 21:30
    Bagikan  
Starbucks dan H&M di Maroko Bakal Tutup Permanen Bulan Ini, Dampak Boikot?
Instagram @freepalestineprinting, @bruna_b_huet

Jaringan kedai kopi yang terkenal asal Amerika, Starbucks, dan merek pakaian terkenal asal Swedia, H&M memutuskan tutup permanen di Maroko pada Desember 2023.

INDONESIATREN.COM - Jaringan kedai kopi yang terkenal asal Amerika, Starbucks, dan merek pakaian terkenal asal Swedia, H&M memutuskan tutup permanen di Maroko pada Desember 2023.

Boikot tersebut dipicu oleh dukungan dan solidaritas masyarakat Maroko terhadap Palestina.

Laporan media setempat mengatakan bahwa anak perusahaan Maroko dari raksasa waralaba Kuwait, Alshaya Morocco, yang memiliki hak waralaba H&M dan Starbucks, kena dampak boikot komersial luas yang diprakarsai oleh warga Maroko.

Baca juga: Makin Memanasnya Konflik dengan Hamas, Terdapat Produk Teknologi Israel yang Diboikot Dunia, Berikut Daftarnya

Hal itu buntut serangan militer Israel di Jalur Gaza, membawa kampanye boikot yang meluas telah berdampak buruk pada berbagai merek Barat di negara-negara Arab, dengan dampak yang signifikan terlihat di Mesir, Yordania, Kuwait, dan Maroko.

Dikutip dari Morocco World News, raksasa makanan cepat saji seperti McDonald’s, Starbucks, dan KFC telah menyaksikan penurunan jumlah pelanggan yang signifikan.

Dampak tersebut mencerminkan kemarahan dan kecaman yang meluas atas perang berdarah Israel melawan Palestina.

Boikot tersebut, yang sebagian besar dipicu oleh seruan di media sosial, telah meluas hingga mencakup puluhan perusahaan dan produk yang memaksa konsumen untuk memilih alternatif lokal.

Baca juga: Erdogan Tegaskan akan Perkenalkan Israel Sebagai Penjahat Perang Kepada Dunia

Merek-merek ini dicurigai memberikan dukungan finansial kepada Israel di tengah agresinya terhadap Gaza dan Tepi Barat.

Namun, pernyataan resmi dari perusahaan tersebut menunjukkan narasi yang berbeda. Mereka mengatakan bahwa keputusan untuk keluar dari pasar Maroko didorong oleh kurangnya daya tarik bagi bisnis mereka masing-masing.

Namun, masyarakat Maroko tampaknya mengaitkan kepergian tersebut dengan dugaan adanya hubungan antara merek internasional tersebut dan Israel.

Merek-merek yang menjadi sasaran seperti McDonald’s Maroko telah membela diri terhadap apa yang mereka sebut sebagai informasi yang keliru dan rumor. Namun, boikot terus mendapatkan momentum karena toko-toko dilaporkan hampir kosong.

Baca juga: MUI Ajak LAZNAS Kumpulkan Zakat Infak dan Sedekah untuk Palestina

Boikot tersebut, yang skalanya belum pernah terjadi sebelumnya, telah meluas hingga ke negara-negara Arab, dengan adanya laporan penurunan lalu lintas pelanggan di Malaysia dan wilayah lainnya.

Sementara itu, Operator waralaba Kuwait, Alshaya Group, membantah keluarnya toko Starbucks dan H&M dari pasar Maroko.

Juru bicara grup tersebut menyatakan komitmennya terhadap bisnis grup di Maroko, dan menekankan bahwa operator akan terus mengoperasikan toko H&M dan Starbucks di negara tersebut.

Juru bicara tersebut lebih lanjut mengklarifikasi bahwa grup tersebut terus meninjau portofolionya untuk memastikan mereka memiliki toko yang tepat di tempat yang tepat untuk kliennya.

"Kami percaya pada kesuksesan jangka panjang merek [H&M] dan sementara kami terus mencari peluang untuk memaksimalkan potensinya, mungkin ada beberapa perubahan pada toko kami sebagai bagian dari hal ini," Le360 mengutip operator waralaba Kuwait.

Juru bicara tersebut juga menekankan komitmen untuk terus mengoperasikan semua toko Starbucks di Maroko.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News