INDONESIATREN.COM - Irlandia menjadi negara dari dunia barat yang mengkritik paling keras tindakan Israel dan memberikan dukungan terkait hak-hak Palestina ketika konflik Timur Tengah berkecamuk.
Sebelumnya, melalui Perdana Menteri Leo Varakdar, Irlandia sempat mengecam tindakan Hamas yang menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 dan mengakibatkan 1.200 orang tewas.
Namun, kurang dari seminggu kemudian, perdana menteri tersebut menjadi satu dari sedikit pejabat di Eropa yang memberikan peringatan terhadap Israel.
Ketika sebagian besar pemimpin Eropa menekankan 'hak' Israel untuk membela diri dalam pengeboman di Jalur Gaza, Varakdar justru sebaliknya.
Baca juga: Pasokan Berkurang Sangat Parah, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara Kini Tidak Dapat Berfungsi
Melansir dari Al Jazeera, ia mengatakan bahwa pemboman Israel sama dengan hukuman kolektif yang dilarang berdasarkan Konvensi Jenewa.
Di sisi lain, Michael D Higgins, presiden Irlandia menegaskan bahwa Presiden Komisi Eropa Ursula vor der Leyen tidak berbicara mewakili Irlandia ketika dia menyatakan dukungan tanpa syarat untuk Israel pada 16 Oktober 2023.
Menurutnya, komisi tersebut tidak mengakui pendudukan yang terjadi dan sedang berlangsung di Palestina.
Kini, di tengah serangan brutal Zionis Israel di Jalur Gaza, Irlandia yang merupakan anggota Uni Eropa menjadi satu di antara negara yang menyerukan gencatan senjata.
Baca juga: Bang Onim Beberkan Alasan Felicya Angelista Hadir di Acara Penggalangan Dana untuk Palestina
Irlandia meminta hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan mendesak warga sipil yang telah menjadi korban atas serangan Israel.
Seorang guru sekolah dasar di Tipparery sekaligus anggota Fianna Fail Irlandia bernama Niamh Nichillin, turut bersimpati terhadap masyarakat Gaza.
"Serangan udara Israel di Gaza jelas tidak proporsional terhadap penduduk sipil yang memiliki sedikit atau tanpa pertahanan," katanya, dikutip Indonesia Tren dari Al Jazeera, Sabtu, 18 November 2023.
Sementara itu, di sisi Israel, para pejabatnya menunjukkan pernyataan bahwa mereka memiliki motivasi terkait keinginan untuk menghancurkan Gaza.
Baca juga: PT Nestle Indonesia Melakukan PHK Terhadap Ratusan Karyawanya, Dampak Konflik Israel-Palestine?
Nichillin tidak bisa menerima. Kekejaman yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina, khususnya di Gaza, baginya tidak bisa disebut perang dalam arti biasa.
Pada 18 Oktober 2023, Irlandia telah mengumumkan tambahan paket dana kemanusiaan sebesar 13 juta Euro (14 juta dolar).
Adapun total dana yang dikumpulkan pada tahun 2023 ini menjadi 29 juta Euro atau setara dengan 31,5 juta dolar yang disalurkan untuk mendukung kemanusiaan di Gaza.
Menurut laporan pihak yang berwenang di Palestina, setidaknya lebih dari 11.400 warga sipil telah terbunuh akibat serangan Israel hanya dalam 41 hari perang melawan kelompok Hamas. (*)