INDONESIATREN.COM - Israel mengaku bahwa pihaknya mengalami kekalahan yang cukup telak di medan pertempuran di dunia digital, teruatama media sosial.
Hal tersebut dirilis perusahaan platform asal israel, Humanz, yang bergerak dibidang analisis media sosial.
Mereka mengungkapkan bahwa narasi Pro-Palestina mendomonasi platform Instagram dan TikTok dalam rentang waktu 2 bulan terakhir.
Melalui data matriks yang digunakan menunjukkan bahwa unggahan dengan tagar Pro- palestina mencapai 109,61 Miliar.
Baca juga: Seriusi Ekonomi Hijau, bank bjb Punya Produk Investasi Menarik: Sukuk ST011
Angka tersebut jauh lebih besar dibanding dengan mereka yang pro-israel, hanya mencapai 7,39 Miliar unggahan.
Dilansir dari laman Calcalistech.com, pendiri sekaligus CEO Humanz, Liav Rafael-Chen menuding bahwa para pendukung Pro-Palestina di media sosial telah dibayar.
“Sulit untuk tidak melihat bahwa ada uang dibalik semua ini,” kata Liav.
Selain itu, Liav pun mengungkapkan bahwa mereka yang pro-israel mengunggah di platformnya, para influencer diluar israel dianggap tidak terlibat dalam kampanye tersebut.
Baca juga: Sejarah Saung Kabayan Selabintana Sukabumi, Bangunan Rumah Bekas Belanda
Lebih jauh, Liav mengungkapkan bahwa mereka yang pro-israel dianggapnya merasa ragu-ragu atau bahkan khawatir untuk mengunggah sesuatu yang berkaitan dengan israel dan anti Hamaz.
“Mereka ragu-ragu untuk terlihat bekerjasama dengan israel, mungkin karena kekhawatiran akan keselamatan mereka atau mungkin karena mereka menganggap mendukung israel sebagai sesuatu yang tidak populer,” ungkapnya.
“Motivasi untuk membagikan konten anti Hamaz pun sangat berkurang,” imbuhnya.
Diketahui,bahwa Humanz merupakan perusahaan platform pro-israel yang didirikan oleh mantan programmer dari unit intelijen IDF 8200.
Baca juga: Proyek TOL Cinere-Jagorawi Tuntas, Kokektivitas Semakin Perkasa
Perusahaan tersebut telah mengalami transformasi platformnya dalam mendukung propaganda pro-israel selama konflik di Gaza, Palestina. (*)