INDONESIATREN.COM - Kementerian Kesehatan RI melakukan penyebaran nyamuk berjenis wolbachia guna untuk menurunkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Nyamuk wolbachia telah disebar di lima kota besar Indonesia, diantaranya ada Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang dan Kupang.
Dalam hal serupa, World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta turut akan melakukan penyebaran jutaan telur nyamuk wolbachia di Kota Denpasar, Bali.
Akan tetapi hal tersebut harus tertunda dikarenakan terjadi pro dan kontra di masyarakat yang khawatir nyamuk wolbachia berdampak ke kesehatan masyarakat sekitar.
Dilansir dari lama resmi Universitas Gadjah Mada (UGM), seorang pakar menjelaskan bahwa nyamuk wolbachia tidak memiliki dampak berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
Dr. Riris Andono Ahmad, MPH., Ph.D.Peneliti Pusat kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada sekaligus anggota peneliti WMP Yogyakarta, langsung menanggapi penolakan tersebut.
Dr. Riris mengungkapkan bahwa Wolbachia ini tidak menginfeksi manusia dan tidak terjadi transmisi horizontal terhadap spesies lain bahkan Wolbachia tidak mencemari lingkungan sekitarnya.
Lanjutnya, dirinya menyampaikan bahwa penelitian teknologi wolbachia tersebut telah dilakukan selama 12 tahun sejak 2011 lalu dan melalui proses panjang.
Baca juga: Yuk Berkenalan dengan Wolbachia, Bakteri Nyamuk Aedes Aegypti yang Berperan Tekan Kasus DBD
Sebagai informasi, mengutip laman resmi Kemenkes, wolbachia sendiri adalah bakteri yang hanya dapat hidup di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk.
Ketika nyamuk aedes aegypti terinfeksi wolbachia, nyamuk tersebut akan menjadi mandul.
Alhasil, nyamuk yang mengandung wolbachia tidak mampu lagi untuk menularkan virus dengue ketika menghisap darah manusia. Secara alami jumlah kasus DBD juga akan berkurang.