INDONESIATREN.COM - Di beberapa tempat Indonesia, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) cukup tinggi.
Untuk mengurangi risiko penyebaran dan penularan DBD ini, World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta pimpinan Prof. Adi Utarini, melakukan penelitian tentang cara pengendalian virus lewat pengembangbiakan nyamuk aedes aegypti yang memiliki bakteri Wolbachia.
Peneliti yang sering disapa Prof. Uut itu menjelaskan, Wolbachia adalah bakteri yang tumbuh alami pada nyamuk, terutama nyamuk aedes aegypti.
Bakteri Wolbachia memiliki kemampuan untuk melumpuhkan virus dengue, sehingga jika nyamuk aedes aegypti menghisap darah yang mengandung virus dengue, virus tersebut tidak akan menyebar ke manusia.
Baca juga: Kemnaker Berikan Apresiasi Kepada Gubernur yang Telah Menetapkan UMP 2024
Mengingat, Wolbachia berada di dalam telur nyamuk, bakteri ini dapat disebarkan dari generasi ke generasi. Kemudian, hal itu membuat efek perlindungan terhadap penularan dengue bertahan lama.
Selain itu, Wolbachia terbukti mampu mengurangi kasus demam berdarah di 13 negara, seperti Australia, Brazil, Colombia, El Salvador, Sri Lanka, Honduras, Laos, Vietnam, Kiribati, Fiji, Vanuatu, New Caledonia, dan Meksiko.
Di Singapura, teknologi Wolbachia diterapkan untuk mengurangi populasi nyamuk dan metode ini digunakan hanya dengan melepaskan nyamuk jantan.
Sama halnya dengan Indonesia, teknologi Wolbachia diterapkan melalui metode 'penggantian', atau nyamuk wolbachia jantan dan betina dilepaskan ke populasi alami.
Baca juga: Apindo Jabar Angkat Bicara soal Ancaman Buruh Mogok Kerja Buntut Penetapan UMP 2024
Tujuannya, agar nyamuk betina berkawin dengan nyamuk lokal dan menghasilkan anak nyamuk Wolbachia, yang pada akhirnya, hampir semua nyamuk akan memiliki bakteri tersebut pada populasi alaminya.
Sejauh ini, uji coba penyebaran nyamuk Wolbachia telah dilakukan di beberapa wilayah Indonesia dan akan terus melanjutkan rencananya.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin langsung meninjau Laboratorium Entomologi WMP Yogyakarta. Dia mengaku, ingin belajar tentang cara menurunkan prevelensi dengue lewat cara pengembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
"Saya ke sini mau belajar bagaimana menurunkan prevalensi dengue dengan cara mengontrol nyamuknya bukan menghilangkan, tapi membuat nyamuknya tidak menularkan virus lagi. Caranya dengan memasukkan bakteri Wolbachia ke dalam nyamuk tersebut. Sehingga kalo nyamuknya menggigit tidak akan menular," katanya dalam situs Kemenkes.(*)