INDONESIATREN.COM - Demensia merupakan kondisi di mana otak mengalami kerusakan karena penyakit, seperti penyakit Alzheimer atau stroke, yang menyebabkan kehilangan memori, kesulitan berpikir, pemecahan masalah, dan bahkan kehilangan bahasa.
Istilah umum untuk demensia menggambarkan gejala yang terjadi ketika otak dipengaruhi oleh penyakit atau kondisi tertentu.
Ada berbagai jenis demensia, meski beberapa di antaranya sering disebut sesuai dengan kondisi yang menyebabkannya.
Salah satu penyebab paling umum demensia adalah penyakit Alzheimer. Selama penyakit berlangsung, ada zat kimia dan struktur otak berubah, yang menyebabkan kematian sel-sel otak.
Serangkaian gejala yang disebut demensia terjadi ketika otak sudah rusak oleh penyakit atau kondisi tertentu, termasuk kehilangan memori, perubahan suasana hati, masalah komunikasi, dan penalaran.
Penyakit Alzheimer, yang pertama kali dijelaskan oleh ahli saraf Jerman Alois Alzheimer, adalah kondisi fisik yang berdampak pada otak.
Pada berjalannya waktu, pengidap Alzheimer akan mengalami penyakit protein plak dan serat yang berbelit berkembang dalam struktur otak yang menyebabkan kematian sel-sel otak.
Orang yang menderita Alzheimer juga kekurangan beberapa bahan kimia otak yang penting untuk mengirimkan pesan.
Baca juga: Punya Segudang Khasiat, Berikut 6 Manfaat Tanaman Tebu yang Baik Bagi Kesehatan Tubuh Anda
Alzheimer juga dapat diartikan penyakit progresif, yang secara bertahap menyebabkan kerusakan pada lebih banyak bagian otak. Akibatnya, gejalanya menjadi lebih parah.
Lalu apa penyebab dari penyakit Alzheimer?, berikut penjelasan yang telah dirangkum oleh Tim Indonesia Ten yang dilansir dari situs resmi Alzheimer's Indonesia.
1. Faktor Usia
Faktor risiko terbesar untuk demensia adalah usia. Hal ini dibuktikan, satu dari empat orang di atas usia 65 tahun dan satu dari enam orang di atas usia 80 tahun menderita demensia.
2. Faktor Genetik
Kita mengetahui bahwa beberapa keluarga jelas mempunyai beberapa penyakit dan membawakannya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Jika orang tua atau anggota keluarga lain yang memiliki kecenderungan Alzheimer, kemungkinan Anda sendiri bisa terserang Alzheimer.
Namun pada kasus ini, pengaruh gen penyakit Alzheimer yang diwariskan oleh orang tua terbilang rendah.
3. Faktor Lingkungan
Sampai saat ini, komponen lingkungan yang dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit Alzheimer masih perlu diidentifikasi.
Namun, ada kekhawatiran dari beberapa tahun yang lalu yang menyatakan bahwa, paparan aluminium dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.
Baca juga: 4 Efek Samping Makanan Berlemak untuk Kesehatan Otak
Akan tetapi, kekhawatiran ini telah diabaikan oleh sebagian besar orang diluar sana.
4. Faktor Down Sindrom
Orang yang mengidap down sindrome lebih rentan terhadap penyakit Alzheimer, hal ini dikarenakan adanya perbedaan pada kromosom.
5. Faktor Cedera Kepala atau Leher (Whiplash Injuries)
Orang yang mengalami cedera pada bagian kepala atau leher, juga lebih rentan terhadap demensia, termasuk para atlet petinju.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa individu dengan tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, diabetes, dan kebiasaan merokok, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjangkit penyakit Alzheimer.
Baca juga: Alami Kebotakan Dini? Jangan Khawatir, Berikut 5 Cara Mengurangi serta Menghilangkan Rambut Rontok
Hal ini bisa dicegah dengan menghindari kebiasaan merokok, mengikuti diet sehat,dan melakukan pemeriksaan tekanan darah serta kolesterol secara rutin.
Selain mencegah terjangkit Alzheimer, kebiasaan itu juga akan bermanfaat untuk menggabungkan kegiatan sosial dan mental serta menjaga berat badan serta gaya hidup yang sehat.