INDONESIATREN.COM - Peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir berdampak pada penerapan kembali untuk taat pada protokol kesehatan (prokes) seperti menggunakan masker.
Dalam hal ini, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu, kembali mengingatkan masyarakat untuk menerapkan prokes dengan disiplin.
Per 6 Desember 2023, data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan rata-rata kasus harian Covid-19 bertambah sebanyak 35-40 kasus.
Adapun beberapa rumah sakit telah terisi pasien dengan tingkat sebesar 0,06 persen dan angka kematian terhitung 0-3 kasus per hari.
Baca juga: 5 Bahan Dapur Murah Meriah Ini Manjur untuk Obati Batuk Pilek di Tengah Lonjakan Covid-19
"Yang sakit, sekarang mewajibkan diri sendiri pakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga imunitas dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, kemudian jaga jarak, apalagi kalau sedang sakit agar tidak menularkan,” kata Dirjen Maxi, dikurip dari laman resmi Kemenkes, Jumat, 8 Desember 2023.
Menurut Maxi, masyarakat perlu waspada apabila mengalami gejala penyakit yang mengarah pada Covid-19 seperti batuk, pilek, demam, dan gangguan pernapasan agar segera melakukan pemeriksaan antigen.
Ia juga mengatakan apabila ada gejala ringan, dengan kesadaran sendiri perlu dilakukan isolasi mandiri. Adapun jika gejala beratm segera untuk ke rumah sakit.
Lebih lanjut, Maxi juga mendorong masyarakat terutama kelompok rentan agar menyegerakan vaksinasi Covid-19 baik dosis lengkap maupun booster.
Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 di Jakarta Bertambah, Disdik Jabar Minta KCD di Penyangga Ibu Kota Waspada!
“Lakukan vaksinasi booster, sampai akhir tahun masih gratis untuk seluruh masyarakat. Tahun depan, hanya untuk kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta serta immunocompromised (orang yang memiliki masalah dengan sistem imun),” kata dia.
Pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, sebelumnya telah mengonfirmasi adanya kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.
Kenaikan kasus Covid-19 ini didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab adanya gelombang infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat.
Tak hanya itu, terdeteksi juga subvarian EG2 dan EG5. Meski demikian, kenaikan tersebut masih jauh lebih rendah daripada saat pandemi yang mencapai 50.000-400.000 kasus per pekan. (*)