INDONESIATREN.COM - Parkinson adalah penyakit pada sistem saraf yang mengganggu kemampuan tubuh untuk mengontrol gerakan dan keseimbangan.
Penyakit parkinson, biasanya disebabkan dari berbagai macam masalah, seperti tremor, otot kaku, hingga gangguan pada koordinasi.
Selain itu, parkinson juga merupakan satu diantara penyakit yang menyerang kinerja fungsi otak, yang dimana kondisi ini biasanya diderita oleh orang usia diatas 50 tahun, dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Melansir dari situs resmi Mayo Clinic, penyakit Parkinson terjadi ketika neuron, atau sel saraf di otak, secara bertahap rusak atau mati.
Baca juga: Simak 7 Cara Mengatasi Tremor yang Sesuai dengan Jenis-Jenisnya, Lansia Wajib Tahu!
Sehingga banyaknya gejala parkinson disebabkan oleh hilangnya neuron yang memproduksi zat pengirim kimia di otak atau biasa disebut dopamin.
Selain itu, ada juga beberapa penyebab lain yang bisa menimbulkan penyakit parkinson ini. Berikut beberapa penyebab dari penyakit parkinson, yang sudah dirangkum oleh tim Indonesia Tren.
1. Faktor gen
Perubahan genetik tertentu, bisa menyebabkan penyakit Parkinson. Namun, hal ini jarang terjadi, kecuali dalam kasus langka yang dimana salah satu anggota keluarga menderita kondisi ini.
Namun, di variasi gen tertentu tampaknya terlihat meningkatkan risiko terkenanya penyakit parkinson, meski risikonya relatif kecil untuk masing-masing tanda genetik.
Baca juga: Tak Hanya Sekedar Bahan Masakan, Labu Siam Punya Manfaat Baik bagi Kesehatan Tubuh
2. Faktor usia
Faktor usia juga bisa menyebabkan penyakit Parkinson, meskipun orang dewasa jarang mengalaminya, dan penyakit ini pertama kali muncul pada usia 60 tahun ke atas.
3. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan juga bisa menyebabkan penyakit parkinson, walaupun risikonya lebih kecil, karena sebagian orang jarang terpapar racun seperti pestisida dan herbisida, yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit parkinson dikemudian hari.
Selain dari beberapa faktor penyebabnya, parkinson juga memiliki beberapa gejalanya, seperti tangan yang bergetar (tremor), kaku saat bergerak, dan gerakan tubuh yang melambat.
Namun, penyakit parkinson bisa dicegah dengan melakukan pengobatan untuk mengurangi gejala dan membantu pasien menjalani aktivitas sehari-hari secara mandiri.
Baca juga: Bukan Hanya Manis, Ini Manfaat Lebah Madu yang Menyehatkan Jika Anda Sering Konsumsi
Metode penanganannya bisa melakukan dengan pemberian obat-obatan, terapi, dan operasi.
Kendati begitu, belum diketahui secara pasti untuk menghindari penyakit parkinson, tetapi berolahraga, makan makanan sehat, dan melakukan senam otak mencegah kondisi penderita menjadi lebih buruk. (*)