INDONESIATREN.COM - Ada beberapa orang yang memiliki sifat ambisius untuk mencapai target dalam bekerja tetapi fisik dan mental menurun.
Hal ini kemungkinan Anda mengalami Burnout Syndrome, yakni sindrom atau sekumpulan gejala yang berasal dari tempat kerja yang tidak berhasil dikontrol dengan baik.
Hal ini disampaikan dr Clarin Hayes melalui kanal YouTube nya yang menjelaskan terkait gejala apa saja yang terjadi pada saat burnout syndrome.
dr Clarin Hayes menyebutkan ada beberapa penyebab terjadinya burnout syndrome antara lain:
Baca juga: Apakah Konsumsi Kopi Bermanfaat untuk Jantung? Ini Penjelasan dr Vito Damay
1. Beban kerja yang banyak
Hal ini menjadi penyebab utama munculnya burnout syndrome karena hal ini seseorang baik dari mengejar target, waktu atau hal apapun yang berasal dari pekerjaan bisa menjadi penyebab utamanya.
2. Aktivitas ekstrim
Beban kerja yang sudah terlalu banyak tetapi masih memiliki aktivitas lainnya diluar pekerjaan, hal ini yang membuat Anda tidak memiliki cukup waktu untuk beristirahat dan memanjakan diri sendiri.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak di Indonesia, Ahli Jelaskan Gejala Terbarunya Mirip dengan Flu Biasa
3. Lingkungan toxic
Seperti yang kita tahu, hal utama yang perlu diperhatikan yakni lingkungan kerja karena sangat mempengaruhi kinerja dan produktivitas dalam bekerja.
Lingkungan toxic dalam pekerjaan akan menyerap energi sehingga akan merasa cepat lelah selain karena memang adanya beban pekerjaan.
Ketika penyebabnya sudah diketahui, Anda harus tahu juga bagaimana tanda-tanda mengalami burnout syndrome.
Baca juga: Rahasia Punya Rambut Lembut dan Sehat Ala Artis Korea, Lakukan Tips dan Trik Ini, Manjur!
Gejala dari burnout syndrome terdapat 3 dimensi yakni energi secara mental, fisik dan performa kerja.
1. Lelah
Merasa kelelahan baik dalam segi fisik, pikiran dan mental ini bisa mengganggu sistem pencernaan yang secara tiba-tiba seperti sembelit, sakit kepala, nafsu makan menurun dan pola tidur yang berubah.
2. Isolasi diri
Seseorang yang mengalami burnout syndrome akan merasa sangat kelelahan sehingga memutuskan untuk berhenti bersosialisasi dan menutup diri karena merasa tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri.
Baca juga: 5 Alasan Kuat untuk Bangun Tidur di Pagi Hari, Tingkatkan Mood?
3. Mudah marah
Berhubungan dengan isolasi diri, seorang yang mengalami burnout syndrome akan lebih cepat marah bahkan ke hal-hal yang memang sudah biasa dilakukan.
4. Konsumsi obat-obatan atau alkohol
Penderita burnout syndrome yang sudah ekstrim bisa mengambil langkah untuk mengonsumsi obat-obatan atau alkohol sehingga bisa memungkinkan untuk mudah terserang penyakit.
Demikian penyebab dan gejala dari burnout syndrome, apabila hal ini terus dibiarkan akan membahayakan kesehatan fisik dan mental Anda. Cobalah untuk berkonsultasi kepada ahlinya yakni Psikolog atau Psikiater. (*)