INDONESIATREN.COM - Sebagaimana kita ketahui, penyakit yang disebabkan oleh kadar kolesterol tinggi (hipertensi) menjadi momok bagi sebagian orang.
Bahkan tidak sedikit orang mencari obat kolesterol, baik secara medis maupun herbal, untuk mencapai kesembuhannya.
Namun, dalam artikel ini akan menjelaskan terkait bahaya atau tidaknya kandungan kolesterol serta cara pengobatannya, sebagaimana dilansir dari kanal YouTube SB30Health, dr Sungadi Santoso.
Dalam hal ini, dr Sungadi akan menjelaskan perihal dua jenis Lipoprotein yang berkaitan langsung dengan kandungan kolesterol dalam darah.
Baca juga: Meski Kasus Covid-19 Meningkat, Dinkes Akui Belum Temukan Varian JN.1 di Jabar
Pertama-tama, dikatakan ahli medis tersebut bahwa kolesterol diproduksi oleh organ hati lalu diangkut masuk ke dalam aliran darah untuk mencapai tempat yang dibutuhkan tubuh.
Karena kolesterol merupakan zat lemak dan komponen darah terdiri dari cairan, maka kolesterol harus berikatan dengan Lipoprotein untuk bisa didistribusikan dengan baik.
Ada dua jenis utama dari Lipoprotein yaitu, Lipoprotein dengan kepadatan rendah atau biasa disebut dengan LDL (Low Density Lipoprotein) disebut juga kolesterol jahat.
Adapun disebut sebagai kolesterol jahat, lantaran berperan dalam proses penumpukan atau deposit lemak di pembuluh darah.
Baca juga: Hp Kelas Mid-Range Harga 5 Jutaan, Samsung Galaxy A54 Bisa Jadi Pilihan Pecinta Android
Sedangkan Lipoprotein jenis kedua yakni, HDL (High Density Lipoprotein) atau lipoprotein dengan kepadatan tinggi.
Menurut dr Sungadi Santoso mengungkapkan bahwa tidak semua kolesterol berperan merugikan bagi tubuh, karena ada dua jenis kolesterol tadi.
"LDL bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan, tapi jika kolesterol sangat tinggi maka akan mengendap pada dinding arteri atau pembuluh darah," kata dr Sungadi dilansir dari kanal YouTube SB30Health pada Rabu, 20 Desember 2023.
Lebih lanjut dr Sungadi mengatakan, untuk Lipoprotein jenis HDL berperan mengangkut kolesterol kembali ke organ hati, lalu di dalam hati kolesterol ini akan dikeluarkan oleh tubuh melalui kotoran.
"Jika semuanya berfungsi dengan baik dan sistem itu berjalan dengan seimbang, maka kondisi tubuh dalam keadaan sehat" ucapnya.
Menurut dr Sungadi pengobatan china menganggap pola makan atau menu makan serta emosi itu berperan penting terkait peningkatan kolesterol dalam darah.
"Kolesterol dilihat sebagai dari hasil akumulasi lendir yang merupakan hasil dari kegagalan fungsi pencernaan, terutama organ limpa, lambung, hati dan pankreas," katanya.
Disisi lain, kondisi hormon, gangguan metabolisme (menopause dan diabetes) berkontribusi dalam peningkatan kolesterol.
Baca juga: Seberapa Pentingnya Garam? Pesan dr Zaidul Akbar: Pokoknya Jangan Ditinggalkan!
Untuk mengantisipasi peningkatan kolesterol tadi dianjurkan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga teratur, dan bantuan akupuntur untuk pengobatan kolesterol secara alternatif.
Selanjutnya, dr Sungadi menjelaskan bahwa tidak semua kolesterol itu jahat sebab kandungan kolesterol dalam darah seseorang harus bervariasi karena mempunyai risiko yang berbeda-beda. (*)