Disebut Sebagai Pohon Kehidupan Bagi Masyarakat NTT, Simak Beberapa Fakta Menarik dan Manfaat Pohon Lontar

Sabtu, 25 Nov 2023 09:34
    Bagikan  
Disebut Sebagai Pohon Kehidupan Bagi Masyarakat NTT, Simak Beberapa Fakta Menarik dan Manfaat Pohon Lontar
tangkap layar YouTube M Kusaeri

buah dari pohon lontar yang dianggap sebagai pohon kehidupan bagi masyarakat NTT

INDONESIATREN.COM - Bagi beberapa masyarakat Indonesia pohon lontar masih terdengar asing di telinga kita, tetapi berbeda dengan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT)

Melansir dari situs resmi indonesia.go.id, daerah NTT, terutama Pulau Sabu dan Rote, lontar masih sangat penting bagi kehidupan masyarakat disana, dan bahkan mereka menyebut lontar sebagai pohon al-hayat, yang berarti pohon kehidupan.

Borassus flabellifer Linn atau biasa disebut dengan pohon lontar, merupakan sejenis palem atau Arecaceae yang tumbuh liar di daerah dengan ketinggian 500 meter dari permukaan laut.

Lontar ini diketahui berasal dari India dan Srilanka, lalu menyebar ke Arab Saudi, hingga ke negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, dan Indonesia.

Baca juga: Khas Jawa Timur, Simak Cara Membuat Sambal Mangga Muda Pedas, Dijamin Bikin Nagih

Lontar ini dapat ditemukan di seluruh pesisir Sumatera, dari Aceh hingga Lampung, juga di Jawa, Sulawesi, Maluku, Bali, dan Nusa Tenggara hingga Papua.

Namun, yang paling sering ditemukan di NTT, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan (Sulsel), dan pohon ini dipilih sebagai lambang provinsi Sulsel.

Selain itu, lontar merupakan bukti sejarah peradabannya manusia, hal ini dikarenakan lontar banyak berjasa khususnya di bidang sejarah dan sastra Indonesia, daun lontar mempunyai bentuk seperti kipas besar dan juga memiliki lebar antara satu dan tiga meter.

Orang-orang zaman dahulu menggunakan lontar sebagai wadah media tulis dan gambar, seperti gambar pada gua, dan menurut beberapa literatur dari era kolonial Belanda, lontar masih digunakan sebagai alat surat menyurat resmi para penghulu Suku Sasak sampai akhir abad ke-19.

Baca juga: Resep dan Cara Membuat Martabak Tahu Pedas ala Devina Hermawan, Dijamin Cemilan Anti Ribet

Beberapa tempat menyebut pohon klasik ini dengan nama yang berbeda. Sebagian besar orang Jawa menyebutnya pohon siwalan atau rontal, dan orang Bali menyebutnya pohon rontal.

Lalu, Masyarakat Pulau Sabu NTT menyebut pohon ini kepuwe duwe, sedangkan masyarakat Rote menyebutnya tua, dan masyarakat Papua menyebutnya dengan uga.

Biasanya sebutan kata lontar, bisa jadi berasal dari kata rontal yang artinya daun pohon tal, dan akibat terlalu sulit untuk melafalkannya, masyarakat mungkin memutar huruf awal dan akhir dari kata rontal, menjadi lontar.

Bukan hanya sejarahnya, ternyata lontar juga memiliki banyak manfaat, yang setidaknya ada 800 manfaat dari pohon lontar, mulai dari manfaat fisik hingga kimia, karena nyaris semua bagian pohon ini bisa digunakan.

Baca juga: Murah! Cuma Rp30.000, Ini Rute Kereta Api Sukabumi-Bandung

Sebagai contoh, dalam 100 mililiter air nira, ada 10,93 gram gula, dengan pengurangan 0,96 gram gula, dan ada juga sedikit mineral, kalsium, fosfor, zat besi, protein, dan nitrogen.

Air nira memiliki tingkat vitamin C yang cukup tinggi, yaitu 13,25 gram per 100 mililiter, dan vitamin B1 sebesar 3,9 IU, dengan pH berkisar antara 6,7 dan 6-9.

Di provinsi NTT, batang lontar digunakan untuk membangun tiang dan perabotan rumah seperti meja, kursi, juga perahu.
Selain itu, pelepahnya yang besar dan kuat, dapat digunakan untuk tembok dan pagar rumah.

Lalu, daunnya yang lebar dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti sebagai wadah penampung air yang disebut haik (semacam ember), sebagai atap rumah, alat musik sasando, dan topi ti'ilangga khas NTT.

Baca juga: Bingung Berakhir Pekan Dimana? Intip Beberapa Wisata di Selabintana Sukabumi, Pas untuk Habiskan Weekend

Jadi, begitulah sejarah dan fakta menarik seputar lontar. Semoga bermanfaat!

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Bunuh Ibu Kandung Karena Tidak Dibelikan Sepeda Motor, Ini Umur dan Identitas Pelaku Asal Sukabumi
Jajan Makanan Ringan di Warung Dekat Sekolah, 15 Murid SD di Sukabumi Keracunan
Minta Dibelikan Sepeda Motor Tidak Dipenuhi, Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi
Resahkan Masyarakat, 30 Preman dan Juru Parkir Liar di Sukabumi Diamankan Polisi
Bongkar Peredaran Narkoba, Polisi Ciduk 3 Pengedar Sabu di Sukabumi
Diduga Digigit Ular Welang Saat Tidur Malam, Bocah Perempuan 3 Tahun di Sukabumi Meninggal
Curi Sepeda Motor 6 Oktober 2023, 2 Terduga Pelaku Akhirnya Ditangkap Polres Sukabumi Kota
Buruh Tolak Pencabutan Status UHC Non Cut Off oleh BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi
Pakai Knalpot Modifikasi, 17 Sepeda Motor di Sukabumi Diamankan Polisi
Pungli di Tempat Wisata Sukabumi Saat Libur Akhir Pekan, 1 Warga Ditangkap Tim Saber Pungli
Bus Rombongan SMK Asal Depok Kecelakaan di Subang, 1 Guru, 9 Siswa, dan 1 Warga Lokal Tewas
Ngasih 2 Ribu Tidak Bikin Miskin, tapi Bikin Tukang Parkir Berpenghasilan Lebihi UMP, ini Hitungannya!
Kabar duka: Penyanyi Dangdut Senior Jhonny Iskandar Meninggal Dunia
Rotasi Jabatan di Polres Sukabumi Kota, Kasat Intel dan Kasat Narkoba Diganti
Sejumlah Jabatan Penting di Polres Sukabumi Kota Dirombak
Diduga Korsleting, Mobil Angkutan Umum Terbakar di Kawasan Parungkuda, Sukabumi
Tukang Parkir Kini Dinista, tapi KH Zainuddin MZ Justru Bilang: Orang Paling Tenang Hidupnya itu...
Aktor Senior Spesialis Pemeran “Orang Batak” Dorman Borisman Meninggal Dunia
Keroyok Penjaga dan Rusak Warung Jamu, 2 Pemuda Mabuk di Sukabumi Ditangkap Polisi
Dibuat Konten di Medsos, Duel Antar Pelajar SMP di Sukabumi Tewaskan 1 Pelajar Berusia 13 Tahun