Panbers

Museum Tionghoa Soekaboemi, Paduan Bingkai Sejarah dan Nilai-nilai Keberagaman

Minggu, 10 Dec 2023 20:01
    Bagikan  
Museum Tionghoa Soekaboemi, Paduan Bingkai Sejarah dan Nilai-nilai Keberagaman
Dok. Indonesiatren.com

Keberadaan Museum Tionghoa Soekaboemi menjadi ikon sejarah dan keberagaman di Kota Sukabumi. Museum ini berlokasi di Kompleks Danalaga Square, Jalan Pajagalan, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.

INDONESIATREN.COM - Keberadaan Museum Tionghoa Soekaboemi menjadi ikon baru Kota Sukabumi sejak dibangun tahun 2021 dan resmi berdiri pada 29 Februari 2022. Museum ini berlokasi di Kompleks Danalaga Square, Jalan Pajagalan, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. Berada di tengah kota, museum ini dibangun di gedung empat lantai milik perkumpulan Hakka Sukabumi.

Museum ini juga jadi pusat kegiatan komunitas Masyarakat Sadar Wisata (Masata), Yayasan Dapuran Kipahare, Hakka, dan Pemuda-Pemudi Hakka Indonesia (PPHI).

Pengelola Museum Tionghoa Soekaboemi, Irman Sufi Firmansyah dalam wawancarai belum lama ini menyebut, awal mula pendirian museum ini diinisiasi oleh lima orang pecinta sejarah dan kolektor barang-barang bersejarah. Mereka adalah Satrio Hukin, Budi Hukin, Irman Sufi, Yudi Julianto dan Vidi Jensen.

Baca juga: Gak Disangka! Sejarah dan Asal-Usul Wilayah Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Ini Konon Merupakan Lautan

"Jadi, awal mulanya kita memang mau mengumpulkan benda-benda yang ada hubungannya dengan sejarah Tionghoa di Sukabumi. Ternyata kita banyak menemukan relasi antara sejarah-sejarah Tionghoa dengan sejarah Kota Sukabumi itu sendiri. Sehingga pada akhirnya kita juga mengumpulkan benda-benda yang ada sejarahnya dengan Kota Sukabumi," kata Irman.

Oleh karenanya, lanjut Irman, konsep pembangunan museum ini memiliki keunikan di setiap lantai. Lantai dasar berisi koleksi sejarah Tionghoa di Sukabumi, termasuk lukisan tembok yang menceritakan sejarah masuknya Tionghoa ke Pulau Jawa.

Kemudian di balkon lantai satu juga diisi barang-barang antik berupa alat-alat musik tempo dulu dan barang lainnya. Di lantai ini juga disediakan tempat khusus untuk berswafoto.

"Lantai dua terdiri dari koleksi uang kuno, fashion tempo dulu, model ruang tamu, model ruang ibadah, koleksi peralatan rumah tangga dan sastra Tionghoa kuno. Di bagian koleksi uang kuno juga ada uang zaman Pajajaran. Bentuknya seperti lempengan besi. Ada yang bulat, ada yang panjang. Mungkin itu koleksi paling tua, hanya tidak ada tahunnya," sambung Irman.

Masih kata Irman, di lantai tiga adalah Galeri Dapuran Kipahare. Di lantai ini berisi koleksi arsip dan dokumen mengenai sejara Kota dan Kabupaten Sukabumi. Mulai dari perkebunan, perdagangan, hingga militer.

Baca juga: Sejarah Saung Kabayan Selabintana Sukabumi, Bangunan Rumah Bekas Belanda

Ada juga koleksi buku-buku mengenai Sukabumi, area peta tempo dulu, area hasil perburuan binatang zaman kolonial dan sudut tradisional Soeramanggala.

Kemudian di lantai empat, terdiri dari riang dalam berisi peralatan perang dan kostum zaman perang perjuangan kemerdekaan. Di area rooftop, ada koleksi Soekaboemi Tempo Doeloe, spot swafoto koran jadul, battleground galery.

Yang tak kalah mengagumkan, bingkai kebhinekaan bisa dilihat dari atap gedung. Akan nampak bangunan vihara, Masjid Agung Kota Sukabumi dan Gereja Sidang Kristus dalam satu jajar.

Menurut Irman, Museum Tionghoa Soekaboemi bukan sekadar etalase sejarah saja, namun juga bingkai keberagaman Sukabumi sejak zaman dulu.

"Ada lebih dari 1.000 koleksi barang-barang bersejaraha di museum ini. Konsep kita ini pada akhirnya membuat museum ini sebagai ruang keberagaman. Tidak eksklusif hanya mengangkat Tionghoa saja, tapi Sukabumi secara umum. Dengan adanya museum ini, setiap orang tidak melihat suku, agama dan ras. Semuanya bisa berkumpul di sini dan bisa berdiskusi tentang sejarah Sukabumi," ungkap Irman.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News