INDONESIATREN.COM - Polda Banten meminta masyarakat di pesisir untuk mewaspadai erupsi Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda.
Imbauan itu disampaikan menyusul adanya informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tentang aktivitas Gunung Anak Krakatau, yang kembali erupsi pada Selasa, 5 Desember 2023.
Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto mengatakan berdasarkan informasi dari sumber yang sama, erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 63 mm dan durasi sekitar 41 detik.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Bergemuruh Lagi, Muntahkan Awan Panas 1.000 Meter
Sebelumnya Gunung Anak Krakatau mengeluarkan abu vulkanik pertama pada Minggu, 3 Desember 2023 pukul 09.08 WIB. Informasi dari PVMBG menyebut, erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 72 milimeter dan durasi lebih kurang 34 detik.
Atas peristiwa itu, Polda Banten mengimbau nelayan dan warga pesisir tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.
"Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III siaga, kami mengimbau kepada warga di pesisir khususnya nelayan agar tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer," ujar Didik.
Baca juga: Dua Bulan Senyap, Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Sebanyak Empat Kali, Kini Berstatus Siaga
Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi, sehingga Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi.
Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara satu sampai enam tahun.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Hargopancuran Lampung Selatan, Andi Suardi selaku menjelaskan bahwa permukiman terdekat Gunung Anak Krakatau adalah Pulau Sebesi, Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, yang berjarak 16,5 kilometer.