INDONESIATREN.COM - Setelah terjadi wabah Pneumonia di China pada pertengahan Oktober dan November 2023, kini kasus pneumonia terdeteksi di Jakarta.
Melansir dari akun Instagram @viralges, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengatakan bahwa temuan kasus pneumonia di DKI Jakarta.
Selain itu, ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk kembali disiplin menggunakan masker agar mencegah terpaparnya virus pneumonia.
"Sudah ada laporan lisan dari fasilitas kesehatan (faskes) dan saat ini sedang dalam tahap konfirmasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta. Masyarakat diimbau memakai masker sebagaimana mestinya," ujar Imran pada Selasa, 5 Desember 2023.
Baca juga: Ridwan Mansyur Resmi Jadi Hakim MK, Dulu Pernah Adili Kasus Pembunuhan Aktivis Munir
Imran juga mengatakan bahwa, Kemenkes belum mengkonfirmasi berapa banyak pasien yang dirawat di Dinkes DKI Jakarta hingga saat ini.
Selain itu, menurut informasi terbaru dari fasilitas kesehatan yang menangani, pasien memiliki gejala ringan dan sedang dirawat di jalan.
Sebelumnya juga, Imran mengucapkan bahwa infeksi pernapasan sebelum COVID-19 disebabkan oleh mycoplasma, bakteri yang menjadi penyebab utama pneumonia pada anak-anak di China.
"Di China, mycoplasma memang menjadi masalah terbanyak pada kasus pneumonia. Mycoplasma itu bakteri, bukan virus, melainkan penyakit penyebab umum infeksi pernapasan sebelum masa Covid-19," ucap Imran.
Baca juga: Sempat Terbakar Hebat, Kini Taman Nasional Bromo Raih Penghargaan Taman Tercantik di Dunia 2023
Menurut dia mycoplasma adalah penyebab umum influenza dan penyakit paru-paru, dengan prevalensi 8,6 persen.
Sejak Mei 2023, kasus mycoplasma pneumonia di China meningkat, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"WHO telah mendeteksi adanya sinyal pneumonia belum terdiagnosis, utamanya pada anak yang dipublikasikan di jurnal Promed pada 22 November 2023," ujar nya.
"Tiga dari empat pasien didiagnosis terinfeksi mycoplasma, selain ada pengaruh lainnya seperti SARS-COV dan influenza," lanjutnya.
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes juga mengajarkan bahwa, Kemenkes telah menyebarkan delapan rekomendasi WHO kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran mycoplasma pneumonia, yaitu:
1. Vaksin untuk memerangi flu, COVID-19, dan patogen pernapasan lainnya jika diperlukan.
2. Tetap menjaga jarak dengan orang yang sakit.
3. Tetap berada di rumah dan tidak keluar dari rumah saat sakit, atau melakukan isolasi mandiri.
4. Melakukan pemeriksaan dan perawatan medis sesuai kebutuhan.
5. Memakai masker sesuai aturan dengan sebagaimana mestinya.
6. Memastikan ventilasi kondisi yang baik dan layak.
7. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan air mengalir.
8. Jika seseorang mengalami gejala atau tanda-tanda pneumonia, seperti batuk atau kesulitan bernapas yang disertai dengan demam, segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat.