INDONESIATREN.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyelenggarakan Debat Capres 2024 di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol Nomor 29, Jakarta Pusat pada Selasa, 12 Desember 2023.
Dalam debat kali ini, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo temanya tentang pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof Cecep Darmawan menilai debat pertama ini belum memenuhi ekspektasi atau harapan publik. Sebab, publik mengharapkan debat memberikan legasi tentang pendidikan politik.
"Masih jauh, masih belum sampai itu," kata Cecep saat dikonfirmasi wartawan pada Rabu, 13 Desember 2023.
Baca juga: Jangan Asal Sentuh! 5 Kebiasaan Tanpa Disadari Memperburuk Jerawat Anda
Menurutnya, para kandidat terlalu banyak mengedepankan gimik politik. Padahal publik membutuhkan substansi dari visi dan misi dari para kandidat.
"Jadi visi mereka bagaimana Indonesia selama lima tahun ke depan dalam bidang yang semalam dibahas, masalah hukum, demokrasi, dan lain-lain," tuturnya.
Oleh karena itu, KPU harus mengevaluasi penyelenggaraan debat kali ini terutama pertanyaan dan jawaban. Kemudian, mengenai durasi karena dengan waktu satu sampai dua menit para kandidat tidak bisa menjawab secara komprehensif.
"Jadi lebih baik temanya lebih mengerucut, jangan terlalu lebar tapi lebih fokus pada satu persoalan. Jadi di situ ada dialog atau debat yang agak panjang," ujarnya.
Baca juga: Geger, Warga Temukan Mayat Pria Gantung Diri di Pohon Ceri Daerah Jakut
"Sehingga, tidak berbalas pantun kalau istilahnya, yang akhirnya menjadi debat kusir. Yang satu ngomong ke kiri, yang satu jawab ke kanan," sambungnya.
Cecep menambahkan, moderator seharusnya bisa mengambil kendali terhadap bidang yang sedang dibahas agar tidak keluar koridor. Misalkan, pembahasan mengenai hukum tidak boleh keluar bidang kemudian membicarakan ekonomi, sosial, maupun persoalan lain walaupun kandidat tidak menguasaib bidang tersebut.
"Moderator juga harus lebih tegas, misalkan sudah keluar tema pembahasan, diingatkan kembali. Termasuk panelis juga jangan hanya membuka pertanyaan. Kalau itu moderator juga cukup," kata dia menambahkan.
Meski begitu, Cecep menyadari ada keterbatasan durasi debat tetapi para kandidat ini harus menciptakan debat yang memberikan komunikasi yang baik dan menghasilkan pendidikan politik untuk mencerdaskan rakyat.
Baca juga: Anies Baswedan Sebut Demokrasi di Indonesia Lemah, Prabowo: Tidak Mungkin Anda Menjadi Gubernur
Sebab, rakyat Indonesia hari ini adalah masyarakat yang cerdas dan mampu mengamati. Sehingga, jangan sampai ada satu program dalam debat ada sesuatu yang irasional, ilusi, dan utopi.
"Jadi dalam debat itu harus mengeluarkan pertanyaan yang spontan tapi seusai koridor, jangan sudah disiapkan KPU. Ini patut menjadi catatan bagi KPU untuk mengevaluasi," ucapnya.(*)