INDONESIATREN.COM - Ribuan masyarakat maupun santri dan santriwati dari berbagai daerah di Jawa Barat (Jabar) memenuhi Lapangan Tegallega, Kota Bandung dalam acara 'Pandawa Lima Bersholawat untuk Indonesia Maju, Menyambut Kemenangan Prabowo-Gibran Damai Indonesiaku' pada Jumat, 27 Januari 2024 malam.
Sejumlah santri dan santriwati melantunkan selawat sebagai bentuk pujian kepada Nabi Muhammad SAW pada awal acara. Lalu para tokoh pun menyampaikan orasi politik serta mengajak memilih pasangan Prabowo-Gibran.
Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep mengajak hadirin untuk memilih Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Walaupun sebagai adik kandung Gibran, dirinya kerap disuruh-suruh kakaknya, tetapi Kaesang mengaku tetap sayang.
"Izin kakak saya, Mas Gibran. Orang yang dulu nyuruh-nyuruh saya ngambil air, ngisi air di bak, ngeselin. Tapi tetep saya sayang sama beliau. Sekali lagi saya izin titip kepada temen-temen semua. Ya udah tahu lah maksud saya. Tak perlu ngomong," kata Kaesang dalam sambutan singkat.
Baca juga: Cak Imin Buka Suara Soal Bansos yang Ditempeli Stiker Prabowo-Gibran: Memalukan! Kemiskinan Etika
Sementara itu, Ridwan Kamil menilai pasangan Prabowo-Gibran menjadi kontestan Pilpres 2024 yang paling konkret untuk melanjutkan kemajuan Indonesia.
Dia pun meyakini paslon capres-cawapres nomor urut 2 ini bisa menang satu putaran karena secara hitung-hitungan elektabilitas paling tinggi.
"Pasangan Bapak Prabowo dan Mas Gibran adalah yang paling jelas dan konkret akan melanjutkan kemajuan. Insyaallah menurut matematika per hari ini, Insyaallah yang akan diberikan kemenangan adalah pasangan nomor 02. Amin ya robbal alamin," kata Ridwan Kamil.
Dengan itu, politisi Partai Golkar ini mengajak seluruh lapisan masyarakat agar menggunakan hak pilihnya pada pencoblosan 14 Februari 2024. Mengingat, pesta demokrasi lima tahunan itu akan menentukan masa depan bangsa Indonesia.
"Lima tahun sekali kita melaksanakan tanggung jawab sebagai warga negara, yang akan menentukan kita akan maju, mundur atau jalan di tempat. Kita memilih yang melanjutkan. Mari semua hadir di 14 Februari," ujarnya.
Baca juga: Luhut Tantang Balik Cak Imin Terkait Ajakan Kunjungi Faslitas Hilirasi Nikel di Morowali: Mau Kapan?
Menurutnya, buta yang paling parah adalah buta politik karena segala kebijakan ditentukan melalui politik. Misalkan, harga beras, BBM, minyak goreng, dan lainnya itu hasil kebijakan politik.
"Buta yang paling parah adalah buta politik, karena politik yang menentukan. Jadi mari kita berpartisipasi (dalam Pilpres dengan menggunakan hak pilih," tuturnya.(*)