INDONESIATREN.COM - Mahasiswa menolak adanya skema pinjaman online (pinjol) untuk pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bekerja sama dengan Danacita.
Sebagai seorang alumni ITB, Ridwan Kamil pun turut memberikan komentarnya. Dia menilai, skema yang diterapkan oleh mantan kampusnya itu bertujuan baik.
Sebab, tidak semua mahasiswa memiliki kemapuan keuangan serupa. Apalagi, proses mendaftar ke ITB pun berbeda-beda, baik melalui seleksi dari sekolah, mengikuti tes, maupun jalur mandiri.
"Niatnya baik kan ya karena tidak semua mahasiswa itu punya kemampuan keuangan. Masuk ke ITB itu kan ada kategorinya, ada seleksi dari sekolahan, ada yang seleksi ikut tes, ada yang jalur mandiri, jadi beda-beda," kata Ridwan Kamil pada Selasa, 30 Januari 2024.
Baca juga: Anies Baswedan Komitmen Akan Mengkaji Ulang Undang-Undang Cipta Kerja: Memberikan Rasa Keadilan
Dia menambahkan, skema pinjol untuk mempermudah mahasiswa yang ingin tetap berkuliah, tetapi memiliki kendala finansial, sesuai konteks kekinian.
Sebab, rata-rata pinjaman saat ini berbasis digital, tetapi yang paling penting bunganya tidak memberatkan mahasiswa. Namun, jika negara bisa hadir lebih bagus dan memberikan pinjaman tanpa bunga.
"Pinjaman hari ini rata-rata digital ya, yang penting jangan memberatkan. Tapi bahwa harus disubsidi, itu realitanya, tidak semua bisa membayar penuh," kata dia menambahkan
Soal mengenai bunga pinjaman 20 persen, Ridwan Kamil mengaku tidak tahu menahu teknis kerja sama antara ITB dengan Danacita. Jika benar bunga pinjaman mencapai 20 persen, Ridwan Kamil berharap angkanya lebih ringan.
"Saya enggak hafal teknisnya. Tapi kalau angka administrasinya berat, ya kita imbau saja untuk diringankan. Karena kita harus investasi pendidikan sebaik-baiknya kepada generasi muda khususnya yang masuk ke perguruan tinggi negeri.
Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB, Yogi Syahputra mengaku pihaknya sudah berkomunikasi dengan rektorat untuk mencari jalan keluar bagi mahasiswa yang menunggak UKT.
Sementara rektorat ITB hanya memberikan dua solusi bagi mahasiswa yang menunggak UKT. Pertama, cuti kuliah, dan kedua, mengakses pinjol Danacita yang mematok bunga sekitar 20 persen.
"Kampus memberikan solusi yakni melalui pinjaman online Rp 12,5 juta dan untuk rentang waktu 12 bulan dengan keharusan mengembalikan Rp 15,5 juta. Itu bunganya kisaran 20 persen. Ini sangat memberatkan," kata Yogi.(*)