INDONESIATREN.COM - Tampilannya selalu terlihat sederhana. Namun, sosok Prof Mochammad Yusuf ternyata sangat diakui kapasitas keilmuannya di Cina.
Pemilik Klinik Citra Insani di Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat, ini bahkan senantiasa disambut dengan bentangan karpet merah, setiap kali datang berkunjung ke Negeri Tirai Bambu itu.
Di negara ini, Yusuf tercatat telah menjalin kerjasama dengan belasan rumah sakit. Umumnya, rumah sakit itu berada di Guangzhou, yang merupakan kota nomor tiga terbesar di Cina.
Dalam setiap kunjungannya, Yusuf tak sekadar bersilaturahmi, namun juga melakukan pemeriksaan atas sejumlah penderita kanker dan tumor ganas yang tengah dirawat inap di rumah sakit-rumah sakit tersebut.
Saat ini, menurut Yusuf, rumah sakit yang tengah menjalin kerjasama dengan dirinya adalah The Third Afiliated Hospital of Guangdong Provincial Pharmacetical University Guangzhou City China.
“Ini adalah rumah sakit terbesar milik Pemerintah Kota Guangzhou,” kata Yusuf.
Di rumah sakit ini, Yusuf memiliki 10 asisten, yang seluruhnya adalah dokter spesialis penyakit kanker dan tumor ganas.
Yusuf sendiri adalah pemilik gelar Profesor dari Pemerintah Cina, dengan spesialisasi pengobatan penyakit kanker dan tumor ganas.
Berbekal keahliannya itu pula, Yusuf kemudian mendirikan Klinik Citra Insani. Klinik ini merupakan satu-satunya klinik yang mengembangkan metode TCM (Traditional Chinese Medicine) bagi pengobatan penderita kanker dan tumor ganas di Indonesia.
“Di Guangzhou, ada mungkin 1.000-an profesor seperti saya, dengan berbagai keahlian dalam bidang medis,” ungkap Yusuf.
Berkat gelar yang tak sembarang orang bisa meraihnya itu, Yusuf pun menjadi sangat dekat dengan Direktur Rumah Sakit, yang bernama dr. Zhou. Sedemikian dekatnya, sehingga Zhou juga yang senantiasa menyambut Yusuf, setiap pertama kali tiba di rumah sakit yang dipimpinnya itu.
“Tidak hanya menyambut, dr. Zhou juga yang menyiapkan seluruh fasilitas bagi saya dan keluarga selama berada di Guangzhou,” kata Yusuf.
Bisa dipastikan, fasilitas yang diberikan adalah kelas satu. Namun, tentu, fasilitas itu sebanding dengan resiko yang harus dipikul Yusuf. Terbukti, setiap kali datang, Yusuf pun lantas dihadapkan dengan sejumlah pasien penderita kanker dan tumor ganas berkategori berat.
“Mereka yakin, pasien-pasien itu akan bisa sembuh, setelah ditangani langsung oleh saya,” ujar Yusuf.
Sesuai reputasinya yang sudah teruji di Tanah Air sebagai penyembuh penderita kanker dan tumor ganas, Yusuf pun mengaku sudah banyak menolong penderita dua penyakit berat itu, selama menjalin kerjasama dengan banyak rumah sakit di Cina.
“Jumlahnya mungkin sudah mencapai ratusan penderita,” ucap Yusuf.
Alhasil, wajar memang bila Yusuf kemudian menjadi sangat dihormati di Cina. Bentangan karpet merah yang senantiasa digelar untuk menyambut kedatangan dirinya, adalah pertanda terbaik: betapa sudah sangat terakuinya reputasi Yusuf.
“Setahu saya, hanya saya satu-satunya dokter dari Indonesia, yang selalu mendapat sambutan seperti itu,” kata Yusuf.
Bagi penderita kanker dan tumor ganas di Indonesia, eksistensi Yusuf ini jelas merupakan kabar baik. Mereka tak perlu lagi pergi jauh ke Cina, demi menyembuhkan penyakit yang dideritanya itu. (*)