Mochammad Yusuf, Dokter Indonesia Satu-Satunya yang Selalu Disambut Karpet Merah di Cina

Rabu, 1 Nov 2023 11:25
    Bagikan  
Mochammad Yusuf, Dokter Indonesia Satu-Satunya yang Selalu Disambut Karpet Merah di Cina
Dok. Indonesiatren.com

Prof Mochamad Yusuf (duduk) saat bersama direktur The Third Afiliated Hospital of Guangdong Provincial Pharmacetical University Guangzhou City China, dr. Zhou.

INDONESIATREN.COM - Tampilannya selalu terlihat sederhana. Namun, sosok Prof Mochammad Yusuf ternyata sangat diakui kapasitas keilmuannya di Cina.

Pemilik Klinik Citra Insani di Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat, ini bahkan senantiasa disambut dengan bentangan karpet merah, setiap kali datang berkunjung ke Negeri Tirai Bambu itu.

Di negara ini, Yusuf tercatat telah menjalin kerjasama dengan belasan rumah sakit. Umumnya, rumah sakit itu berada di Guangzhou, yang merupakan kota nomor tiga terbesar di Cina.

Dalam setiap kunjungannya, Yusuf tak sekadar bersilaturahmi, namun juga melakukan pemeriksaan atas sejumlah penderita kanker dan tumor ganas yang tengah dirawat inap di rumah sakit-rumah sakit tersebut.

Baca juga: Bukan Sulap Bukan Sihir: Tumor Sebesar Telur Ayam di Kepala Widya Susut di Tangan Prof Mochamad Yusuf

Saat ini, menurut Yusuf, rumah sakit yang tengah menjalin kerjasama dengan dirinya adalah The Third Afiliated Hospital of Guangdong Provincial Pharmacetical University Guangzhou City China.

“Ini adalah rumah sakit terbesar milik Pemerintah Kota Guangzhou,” kata Yusuf.

Di rumah sakit ini, Yusuf memiliki 10 asisten, yang seluruhnya adalah dokter spesialis penyakit kanker dan tumor ganas.

Baca juga: Viral Video Puluhan Ekor Ular Ditemukan Mati Terpanggang di Gunung Sindur Bogor, Warganet: Habitatnya Hancur

Yusuf sendiri adalah pemilik gelar Profesor dari Pemerintah Cina, dengan spesialisasi pengobatan penyakit kanker dan tumor ganas.

Berbekal keahliannya itu pula, Yusuf kemudian mendirikan Klinik Citra Insani. Klinik ini merupakan satu-satunya klinik yang mengembangkan metode TCM (Traditional Chinese Medicine) bagi pengobatan penderita kanker dan tumor ganas di Indonesia.

“Di Guangzhou, ada mungkin 1.000-an profesor seperti saya, dengan berbagai keahlian dalam bidang medis,” ungkap Yusuf.

Baca juga: Perang Hizbullah-Israel Tak Terkendali, Petisi Online Muncul agar Lebanon Tak Ikut Campur Konflik Palestina

Berkat gelar yang tak sembarang orang bisa meraihnya itu, Yusuf pun menjadi sangat dekat dengan Direktur Rumah Sakit, yang bernama dr. Zhou. Sedemikian dekatnya, sehingga Zhou juga yang senantiasa menyambut Yusuf, setiap pertama kali tiba di rumah sakit yang dipimpinnya itu.

“Tidak hanya menyambut, dr. Zhou juga yang menyiapkan seluruh fasilitas bagi saya dan keluarga selama berada di Guangzhou,” kata Yusuf.

Bisa dipastikan, fasilitas yang diberikan adalah kelas satu. Namun, tentu, fasilitas itu sebanding dengan resiko yang harus dipikul Yusuf. Terbukti, setiap kali datang, Yusuf pun lantas dihadapkan dengan sejumlah pasien penderita kanker dan tumor ganas berkategori berat.

“Mereka yakin, pasien-pasien itu akan bisa sembuh, setelah ditangani langsung oleh saya,” ujar Yusuf.

Sesuai reputasinya yang sudah teruji di Tanah Air sebagai penyembuh penderita kanker dan tumor ganas, Yusuf pun mengaku sudah banyak menolong penderita dua penyakit berat itu, selama menjalin kerjasama dengan banyak rumah sakit di Cina.

“Jumlahnya mungkin sudah mencapai ratusan penderita,” ucap Yusuf.

Alhasil, wajar memang bila Yusuf kemudian menjadi sangat dihormati di Cina. Bentangan karpet merah yang senantiasa digelar untuk menyambut kedatangan dirinya, adalah pertanda terbaik: betapa sudah sangat terakuinya reputasi Yusuf.

“Setahu saya, hanya saya satu-satunya dokter dari Indonesia, yang selalu mendapat sambutan seperti itu,” kata Yusuf.

Bagi penderita kanker dan tumor ganas di Indonesia, eksistensi Yusuf ini jelas merupakan kabar baik. Mereka tak perlu lagi pergi jauh ke Cina, demi menyembuhkan penyakit yang dideritanya itu. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Kasus Pembunuhan Perempuan di Gegerbitung Sukabumi Terungkap, Pelakunya Sepasang Kekasih
Periode Mei-Juni 2024, 21 Tersangka Kasus Narkoba dan Obat Keras Terbatas Diringkus Polres Sukabumi
Dirubung Banyak Semut, Mayat Lelaki Tanpa Identitas Ditemukan di Dusun Anggayuda Sukabumi
Terdampar di Perairan Tegalbuleud, 28 WNA Diamankan di Lapas Warkir Sukabumi
Rastya Mutiarani Zahra, Kepala Sekolah-Guru Penggerak-Dosen Berprestasi Siap Maju sebagai Cawabup Sukabumi
Upacara Laporan Raport di Polres Sukabumi Kota: 23 Bintara Polri dan 1 ASN Naik Pangkat
Pada Hari Bhayangkara 1 Juli, Pelaku Jambret HP di CFD Jakarta Ditangkap di Jampang Kulon Sukabumi
Upacara Megah di Polres Sukabumi, Sejumlah Anggota Naik Pangkat dan Pensiun
Diduga Depresi Akibat Sakit dan Cerai dengan Istri, Lelaki 49 Tahun di Sukabumi Gantung Diri
Mutasi Pejabat Jelang Pilkada, Plt. Bupati Mimika Terancam Sanksi Pidana?
Syukuran Hari Bhayangkara ke-78, Polres Sukabumi Kota Berikan Puluhan Piagam Penghargaan
Peringati HUT Bhayangkara ke-78, Kapolres Sukabumi: “Polri Harus Dicintai dan Dibanggakan Masyarakat”
Meriahkan Hari Bhayangkara ke-78, Puluhan Pocil Tampilkan Atraksi di Lapang Merdeka Sukabumi
Asjap Kian Mantap, Partai Golkar Siapkan Kemenangan di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024
Sambut Hari Bhayangkara ke-78, Polres Sukabumi Gelar Doa Lintas Agama Secara Virtual
Jumat Berkah Jelang Hari Bhayangkara ke-78, Polres Sukabumi Gelar Jalan Santai dan Senam Bersama
Jelang Hari Bhayangkara ke-78, Kapolres Sukabumi Kunjungi 3 Anggota yang Sedang Sakit
Kasus Teguk Minuman Beralkohol Kadar 70 Persen di Cisaat Sukabumi: Tiga Pemuda Meninggal Dunia
Sambut Hari Bhayangkara ke-78, Polres Sukabumi Kota Tanam Serentak 1.100 Bibit Pohon
Cegah Stunting, Polres Sukabumi Bersama IDI dan Dinkes Berikan Makanan Bagi 400 Anak