INDONESIATREN.COM - Sebagai korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor ketenagalistrikan, tentunya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) sangat berkepentingan untuk menyukseskan agenda dekarbonisasi alias Net Zero Emision (NZE), yang targetnya tercapai pada 2060.
Satu caranya, pada periode Natal-Tahun Baru (Nataru) 2023-2024, melalui PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jabar, PT PLN (Persero) mengaktifkan 148 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Susiana Mutia, General Manager PT PLN (Persero) UID Jabar, menjelaskan, aktivasi 148 SPKLU itu untuk memenuhi kebutuhan pengisian daya kendaraan listrik masyarakat yang berlibur pada momen Nataru 2023-2024.
Selain itu, kata dia, operasional SPKLU-SPKLU itu pun menjadi jurus jajarannya mengakselerasi terciptanya ekosistem kendaraan listrik di tanah air.
Baca juga: Nataru 2023-2024: Wara-Wiri Berkendaraan Listrik? Tenang Saja, PLN Aktifkan Ratusan SPKLU
Lalu, bagaimana respon publik atas aktivasi ratusan SPKLU selama libur Nataru 2023-2024?
Susi, sapaan akrabnya, mengklaim, bahwa operasional ratusan SPKLU tersebut direspon masyarakat secara sangat luar biasa. Indikatornya tercermin pada transaksi pengisian daya pada SPKLU.
"Pada 16-26 Desember 2023, transaksi pengisian daya pada SPKLU sebanyak 1.855 kali transaksi. Jumlah transaksi itu jauh melehihi realisasi periode sama 2022, yakni 569 persen.
Otomatis, lanjut wanita berjilbab ini, bertambahnya volume transaksi pengisian daya itu membuat konsumsi listrik pada SPKLU pun lebih banyak, yakni 35.993 Kilo Watt-hour (kWh), atau bertambah 619 persen secara tahunan.
Baca juga: Pangandaran Diguncang Gempa, PT KAI: Tiga Rangkaian Kereta Berhenti Luar Biasa
Secara tidak langsung, jelas dia, bertambahnya konsumsi energi listrik pada SPKLU tersebut mengisyaratkan eksosistem dan penggunaan Electric Vehicle (EV), khsuusnya, di Jabar, menunjukkan perkembangan positif. (*)