INDONESIATREN.COM - Rasa dendam karena amarah, timbul dari berbagai hal permasalahan yang diawali dengan pertikaian atau perselisihan antar individu atau kelompok yang berujung pada permusuhan.
Dari permusuhan tadi, maka cenderung akan ada pihak yang merasa menang dan kalah.
Rasa dendam, biasanya hinggap kepada mereka yang merasa kalah atau tidak puas atas hasil akhir.
Namun menurut ulama besar tanah air, Quraish Shihab mengungkapkan, bahwa rasa dendam bisa diobati.
Baca juga: Heboh! Dua Bocah SD di Bandung Jadi Korban Hipnotis, Dua HP Raib Dibawa Terduga Pelaku
Pasalnya, menurut Quraish Shihab rasa dendam yang ada dalam diri akan mendatangkan bahaya, dan tidak akan mendatangkan manfaat apapun.
Ahli tafsir Al-Qur'an ini menegaskan rasa dendam tidak akan mengubah rasa apapun bahkan tidak akan menghasilkan ketenangan hati yang ada hanya kerugian saja.
Dilansir dari kanal Youtube Najwa Shihab, ia membeberkan cara mengobati rasa dendam yang benar.
Sebelumnya ia menegaskan rasa dendam berbeda dengan rasa amarah, yang sering disalahpahami oleh beberapa orang.
Baca juga: Bulog Garansi Stok Beras Berlimpah, Volumenya Bisa Cukupi Kebutuhan
Amarah adakah penolakan atau hati yang tidak menerima, tetapi jika dari penolakan tersebut disertai dengan sikap ingin memberikan balasan kepada yang dituju, maka itulah dendam.
"Jadi, semua yang mendendam itu ada dorongan di dalam hatinya untuk menyiksa. Karena menganggap yang bersangkutan telah melakukan sesuatu yang tidak wajar baginya. Walaupun sebenarnya apa yang nilainya tidak wajar belum tentu tidak wajar," kata Quraish Shihab, dikuti dari kanal Youtube, Sabtu 2 Desember 2023.
Mantan menteri agama itu melanjutkan jika Anda telah dipenuhi rasa dendam, cara yang paling benar adalah hanya dengan memaafkan.
Ia pun paham jika memberikan maaf kepada seseorang yang telah menyakiti adalah hal yang sulit, maka Quraish Shihab memberikan tiga cara untuk memaafkan.
Baca juga: Emas Antam Semakin Gemerlap, Harganya Melejit Drastis, Saatnya Jual?
Pertama sadari jika semua orang bisa melakukan kesalahan, bahkan diri sendiri pun demikian. Bisa saja Anda akan berbuat salah lebih parah di kemudian hari.
Kedua, sadari ada faktor di luar kemampuan manusia sehingga terjerumus ke dalam kesalahan, seperti boleh jadi dia lagi jatuh miskin, atau dalam keadaan darurat lainnya sehingga terpaksa melakukan hal yang menurut Anda salah, membuat kecewa dan menyakitkan.
Ketiga pahami kesalahan yang dilakukan itu bisa jadi lebih besar tetapi sebenarnya akibat faktor diluar kemampuan tadi, bisa karena nafsu, setan, maka jangan jatuhkan sanksi kepada orangnya.
Tetapi kepada kesalahannya, artinya jangan membenci orangnya tapi bencilah keburukannya.(*)