INDONESIATREN.COM - Telah terjadi kasus pembulian dan penculikan terhadap seorang siswa di sekolah MAN 1 Medan, Sumatera Utara.
Bermula seorang anak laki-laki berinisial MH berusia 14 tahun diculik dari jam 10 pagi hingga 6 sore oleh salah satu komplotan yang bernama Parman.
Melansir dari akun X @kegblgnunfaedh, komplotan yang melakukan hal yang keji dan tidak berperikemanusiaan itu berjumlah 20 orang.
Sementara itu, Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara (Kemenag Sumut) membentuk kelompok untuk memeriksa informasi tentang siswa MAN 1 Medan yang diduga menjadi korban pembulian dan penculikan.
Setelah orang tua korban melaporkan peristiwa itu ke MAN 1 Medan, MH akhirnya mengaku bahwa insiden itu telah terjadi pada Kamis, 23 November 2023.
Lalu saat ini terduga bahwa salah satu pelaku merupakan seorang alumni MAN 1 Medan yang kini berkuliah di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).
Pelaku berinisial FA ini diduga dalang dari komplotan yang menganiaya dan menculik korban. Ia juga merupakan ketua geng motor yang bernama Parman Abadi, yang nama anggotanya berisikan nama-nama dari alumni MAN 1 Medan.
Menurut keluarga korban, para pelaku tidak senang dengan korban karena berteman dengan siswa dari sekolah lainnya, dan korban juga menolak untuk masuk ke dalam geng motornya.
Akibatnya, hal itu merupakan menjadi salah satu dugaan pemicu mengapa korban diculik dan dianiaya oleh komplotan tersebut.
Saat ini, keluarga korban berharap kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini lebih lanjut.
Setelah dugaan pelaku merupakan mahasiswa dari UINSU, akhirnya kampus itu membenarkan bahwa FA merupakan mahasiswa aktif dan berupaya untuk mengkonfirmasinya langsung.
Namun sayang, pelaku tidak merespon dan pihak rektorat berencana untuk mendatangi kediaman FA.
Ia juga menegaskan bahwa, apa yang dilakukan FA merupakan tindakan yang diluar kampus serta tidak ada kaitannya dengan UINSU.