INDONESIATREN.COM - Bahasa gaul Skena dan polisi skena belakangan ini menjadi satu istilah viral yang ramai diperbincangkan di media sosial.
Skena merupakan akronim dari Sua, Cengkrama, Kelana yang artinya perkumpulan kolektif yang menciptakan suasana bercengkrama saat berkumpul bersama, hingga berkelana atau mengadakan perjalanan kemana-mana tanpa tujuan tertentu.
Melansir dari kanal YouTube Nona Diksi, skena adalah bahasa gaul yang bisa diartikan sebagai perkumpulan orang yang memiliki minat terhadap sesuatu yang sama.
"Istilah ini bisa disematkan dalam dunia musik, fashion, dan lain-lain. Ada pula yang mengatakan skena sebagai singkatan dari Sua, Cengkrama, dan Kelana," ucap nona diksi di kanal YouTube pribadinya.
Baca juga: Tegas, Bey Machmudin Tak Akan Revisi UMK Jabar 2024!
Sebagai contoh, nona diksi menjelaskan bahwa ketika perkumpulan tersebut adalah penggemar musik punk, maka mereka bisa disebut dengan Skena Punk.
Sebenarnya hal tersebut bukan lah sesuatu yang buruk, tapi perkumpulan tersebut tentu bisa meningkatkan pengetahuan akan dunia musik.
Namun, kini istilah skena memiliki konotasi negatif di media sosial, karena sebutan tersebut justru dianggap sebagai perkumpulan penggemar musik yang memiliki budaya kritik-mengkritik di kalangan penikmat musik lainnya.
Nona diksi juga menerangkan, bahwa di beberapa tahun belakang musik indie dianggap sebagai sesuatu hal yang keren oleh kalangan masyarakat.
Baca juga: Evaluasi Setahun, KPID Jabar Temukan 5 Program Radio dan TV Paling Bermasalah
"Istilahnya ya, mereka yang mendengar musik ini adalah yang paling keren di tongkrongan, karena mendengarkan musik yang bisa disebut tidak pasaran," katanya.
Sedangkan istilah dari polisi skena merupakan orang-orang yang merasa paling paham dan mengerti tentang musik, serta mengawasi hingga menegur orang yang tidak sesuai dengan pembicaraannya soal musik.
"Mereka yang merasa sih paling mengerti tentang musik pun disebut dengan polisi skena, dinamakan polisi karena mereka seolah kerap mengawasi pembicaraan tentang musik di media sosial dan seolah memberi teguran ketika musik yang dibicarakan tidak sesuai dengan definisi musik keren menurut mereka," ujarnya.
"'Pokoknya musik gue yang paling keren', mungkin begitu isi kepala dari para polisi skena," ujar dia melanjutkan.
Baca juga: Pria Kehilangan iPad di Dalam Bus, Tahu-Tahu Isi Tasnya Jadi Buku, Viral!
Tidak jarang polisi skena juga mengomentari selera, cara menikmati, dan pengetahuan tentang musik di media sosial.
Melansir dari Whiteboard Journal, hal tersebut dianggap menjadi masalah, karena polisi skena seolah-olah menghakimi selera dan membatasi kenikmatan seseorang ketika menikmati musik.
"Hal ini dikarenakan masyarakat umum seolah diberikan paksaan mengenai musik apa yang harus didengar dan yang tidak," ujar nona diksi.
Menanggapi rasa risih akan fenomena itu, penulis sekaligus musisi, Sir Dandy angkat bicara. Menggandeng Riki Prayitno dan gitaris band Mocca, ia merilis single terbaru bertajuk 'Polisi Skena'.
"Lagu ini pun menyindir kelompok polisi skena, dalam musiknya ia menyatakan bahwa seharusnya tidak ada aturan ataupun pihak yang berwenang menghakimi selera, pendapat, hingga kebiasaan seseorang dalam menikmati musik," tutup nona diksi.
Itulah pembahasan mengenai apa itu skena dan polisi skena. Semoga bermanfaat.