Panbers

Tragis! Seorang Mahasiswa di Bali Tewas Mengenaskan di Dalam Kamar Kosan, Jasadnya Hampir Membusuk

Teritori
Kamis, 23 Nov 2023 13:56
    Bagikan  
Tragis! Seorang Mahasiswa di Bali Tewas Mengenaskan di Dalam Kamar Kosan, Jasadnya Hampir Membusuk
Freepik/kjpargeter

Seorang pria di Bali, tewas mengenaskan di kamar kosannya.

INDONESIATREN.COM - Seorang pria di Bali, tewas mengenaskan di kamar kosannya di Kuta Selatan, Bali.

Pria berinisial ASN (23) merupakan seorang mahasiswa dari Universitas Elizabeth International Bali. Ia diduga tewas karena dibunuh oleh orang tidak dikenal dan saat ini masih dalam pencarian.

Melansir dari akun X @kegblgunfaedh, penyidik Sat Reskrim Polresta Denpasar dan Polsek Kuta Selatan sedang menyelidiki penemuan mayat di kamar kos-kosan yang ditemukan pada Sabtu, 18 November 2023, sekitar pukul 08.30 WITA.

Pemilik kos Nyoman Risup Artana (43) pertama kali menemukan jasad korban karena mengira ada lalat hijau di sekitar kamarnya. Saksi tersebut juga berusaha untuk mengetuk pintu kamar korban tapi tidak ada respons.

Baca juga: Mengenal Mobil Hybird Suzuki yang Ramah Lingkungan, Berikut Daftar Harganya

Selain itu, pemilik kos juga melihat adanya darah yang keluar dari bawah pintu kamar kosan. Secara spontan, saksi pun langsung melapor ke Polsek Kuta Selatan.

Akibat kamar korban yang dikunci dari dalam, petugas polisi yang telah tiba di tempat kejadian terpaksa membuka pintu dengan bantuan tukang kunci.

Sesampainya di dalam kamar kosan, petugas melihat korban dalam keadaan terlilit tali tampar yang tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki menyentuh lantai.

Korban juga telah mengeluarkan darah dari hidungnya, dan ditemukan dalam keadaan proses pembekakan pada kulitnya serta mengeluarkan cairan yang menandakan jasadnya hampir membusuk.

Baca juga: Resmi Jadi Tersangka Pemerasan, Berikut Isi Garasi Firli Bahuri, Hartanya Kekayaannya Mencapai Rp22,8 Miliar

Menurut keterangan dari Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo, SIK, kaat ini kasus kematian korban, tim dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan telah melakukan otopsi jenazah dan melakukan pemeriksaan tambahan seperti toksikologi serta patologi.

"Saat ini kami masih berkoordinasi dengan tim Dokter Forensik RS. Bhayangkara Medan menunggu hasil pemeriksaan otopsi," ucapnya.

Namun, pihak keluarga tidak diperbolehkan ikut menyaksikan proses autopsi. Mereka juga telah membuat surat pernyataan untuk menolak proses otopsi dan hanya memperbolehkan penyuntingan formalin serta mengirimkan jenazah ke kampung halaman korban.

Kendati begitu, ketika sesampainya di Medan, keluarga mencabut surat pernyataan dan mengizinkan proses otopsi. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News