INDONESIATREN.COM - Kasus dugaan malapraktik oleh Klinik Alifa Tasikmalaya hingga mengakibatkan bayi prematur meninggal dunia, mendapatkan sorotan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat (Jabar).
Sebagai informasi, bayi dari pasangan Nisa Armila dan Erlangga Surya Pamungkas itu meninggal dunia karena dugaan tidak mendapatkan perawatan di inkubator.
Bahkan, pihak klinik malah menjadikan bayi tersebut sebagai model foto bayi baru lahir atau newborn photography.
Ketua IDI Jabar, dr. Eka Mulyana mengungkapkan, anggota IDI sedang mengkaji lebih jauh terkait prosedur yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang turut menangani bayi prematur itu.
Baca juga: Diduga Beri Keterangan Palsu, Tersangka Samuel Sunarya Bakal Laporkan Balik Dokter Gigi di Bandung
"Kami perlu (mengkaji) lebih jauh, apakah ini masih sesuai prosedur atau ada hal-hal yang perlu diperbaiki baik dari disiplin ilmunya maupun dari etikanya, kode etiknya, dan sebagainya. Itu yang perlu kita perlu kaji lebih jauh," kata Eka saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon pada Senin, 27 November 2023.
Sementara terkait konten newborn photography yang dilakukan oleh pihak klinik, Eka menyebut ketika bayi dilahirkan, dia harus segera mendapatkan penanganan.
"Tapi sekarang di zaman media sosial dijadikan konten dan menjadi konsumsi publik. Di situ yang akan menjadi permasalahan kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi," ucapnya.
Lebih lanjut, Eka mengatakan, pihak klinik harus mendapatkan izin dari orang tua bayi ketika ingin membuat konten, begitu pun sebaliknya.
Baca juga: Waduh, Ratusan Perbankan Gulung Tikar, Seperti Ini Tindak Lanjut LPS Soal Dana Nasabahnya
Pasalnya, membuat konten yang melibatkan bayi baru lahir ini tidak bisa dilakukan sembarangan meskipun oleh klinik maupun rumah sakit.
"Hal-hal seperti itu yang harus dicermati karena kita enggak bisa seenaknya saja bikin konten. Jadi ada dua hal yang harus dicermati, masalah medis dan non medis," katanya.
Kekinian, Eka sedang menunggu informasi lebih lanjut terkait hasil pengkajian yang dilakukan oleh anggota. Dia memastikan kasus dugaan malpraktik ini akan diungkap secara komprehensif agar tidak terjadi kesalahpahaman.
"Belum (ada informasi terbaru), masih terus kita proses supaya tidak salah paham," tuturnya.(*)