Panbers

RSHS Bandung Siap Layani Caleg yang Gagal dalam Kontestasi Pemilu 2024

Teritori
Kamis, 14 Dec 2023 17:41
    Bagikan  
RSHS Bandung Siap Layani Caleg yang Gagal dalam Kontestasi Pemilu 2024
Pixabay/whoismargot

Ilustrasi seseorang mengalami gangguan jiwa.

INDONESIATREN.COM - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan kesiapannya untuk melayani konsultasi dan perawatan kesehatan mental bagi Calon Anggota Legislatif (Caleg) yang mengalami kegagalan dalam Pemilu 2024.

Dokter Spesialis Jiwa RSHS, dr. Santi Andayani mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan ruang rawat inap apabila ada kasus gangguan jiwa berat. RSHS juga akan membuka kerja sama dengan rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa.

"RSHS siap untuk memberikan layanan baik itu rawat inap atau pun rawat jalan. Kami sedang mempersiapkan untuk dibukanya rawat inap jika memang ada kasus dengan gangguan jiwa berat," kata Santi pada Kamis, 14 Desember 2023.

Santai mengungkapkan, bagi mereka yang enggan berkonsultasi secara langsung dengan alasan tertentu seperti privasi karena tidak mau diketahui oleh orang lain, RSHS memberikan layanan telekonsultasi melalui aplikasi.

Baca juga: Kisah Istri Peternak di Banten, Ditinggal Suaminya Jadi Tersangka Akibat Bela Diri Melawan Pencuri Kambing

Dengan begitu, tim dokter bisa mengevaluasi, mengobservasi, melakukan wawancara pada mereka-mereka yang memiliki gangguan kesehatan mental seusai gagal dalam Pemilu 2024.

"Kami bisa melakukan penilaian apakah mereka memang bisa menjalani rawat jalan dengan ataupun tanpa pengobatan atau dengan terus melakukan perawatan inap," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, orang dengan tingkat gangguan jiwa yang ringan atau sedang yang tidak selalu menampilkan gejala gangguan jiwa.

"Tapi umumnya, gejala gangguan jiwa yaitu sering marah-marah, ngamuk-ngamuk tapi ada juga yang mengalami susah tidur, nyeri ulu hati, dan sakit badan," ucapnya.

Baca juga: Kepung Gedung Sate, Serikat Buruh Minta Bey Machmudin Revisi Keputusan UMK Jabar 2024

Kendati demikian, Santi memastikan tidak semua Caleg berpotensi mengalami gangguan kesehatan mental ketika mengalami kegagalan dalam kontestasi. Sebab, kesiapan dari individu itu sendiri yang menentukan kondisi kejiwaan.

"Kembali ke kesiapan seseorang dalam menjalani pilihan hidupnya itu menentukan dia mampu atau tidak beradaptasi dengan perubahan yang terjadi," tuturnya.(*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News