INDONESIATREN.COM - Laboratorium Kesehatan Daerah Jawa Barat (Labkesda Jabar) memastikan Covid-19 varian JN.1 belum ditemukan di Jabar. Walaupun, tiga kasus Covid-19 varian JN.1 sudah ditemukan di DKI Jakarta.
"Di Jabar belum (ditemukan Covid-19 varian JN.1)," kata Kepala Labkesda Jabar, Ryan Bayu Santika melalui pesan singkat, Jumat 22 Desember 2023.
Menurutnya, sebaran Covid-19 di Jabar masih didominasi oleh varian Omicron BA.1. Hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) atau metode yang digunakan untuk mengurutkan genom yang berada di organisme, seperti bakteri, virus, dan manusia.
"Di Jabar masih di dominasi (varian) Omicron BA. 1," tuturnya.
Baca juga: Meski Kasus Covid-19 Meningkat, Dinkes Akui Belum Temukan Varian JN.1 di Jabar
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, pada periode 1 sampai 19 Desember 2023, ada 744 kasus aktif Covid-19. Dari total 744 kasus aktif Covid-19, pada 19 Desember 2023 terjadi lonjakan kasus paling tinggi, mencapai 100 kasus.
100 kasus aktif pada 19 Desember 2023 tersebar di 14 daerah di Jabar. Adapun rinciannya, Kota Bandung 22 kasus, Kota Bekasi 16 kasus, Kota Depok 16 kasus, Kabupaten Bogor 13 kasus, Kabupaten Bekasi 9 kasus, Kota Bogor 8 kasus, serta Kabupaten Bandung 4 kasus.
Kemudian, Kota Cimahi 1 kasus, Kabupaten Sukabumi 2 kasus, Kabupaten Cianjur 2 kasus, Kabupaten Indramayu 1 kasus, Kabupaten Purwakarta 1 kasus, Kabupaten Bandung Barat 1 kasus, dan Kota Sukabumi 1 kasus.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengonfirmasi temuan Covid-19 varian JN.1 di Indonesia pada November dan Desember 2023.
Baca juga: Varian Covid-19 JN.1 Sudah Masuk di Indonesia, Masyarakat Diimbau Terapkan Prokes
Covid-19 varian JN.1 ini ditemukan di Jakarta Selatan dan Timur pada 17 November 2023, lalu di Jakarta Utara pada 23 November 2023, dan Batam 13 Desember 2023.
Saat ini, Dinkes Jabar belum menemukan kasus baru yang terkonfirmasi Covid-19 varian JN.1. Sebab, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara Labkesda Jabar, kasus Covid-19 di Jabar masih varian BA.1.
"Harus diperiksa whole genome sequencing, masih varian BA.1," kata Kepala Dinkes Jabar, Vini Andiani Dewi saat dikonfirmasi pada Rabu 20 Desember 2023 lalu.
Kendati belum ditemukan varian JN.1, Vini tak menampik bahwa kasus Covid-19 di Jabar mengalami peningkatan. Namun, kenaikan kasus ini tidak separah seperti di 2021 dan 2022.
"Kalau dulu kan dalam satu hari bisa sampai 500 (kasus positif), kalau sekarang 51 per hari. Jadi sekitar segituan dan gak kaya seperti dulu. Tapi memang di Jabar sekarang lebih meningkat dibandingkan November," ujarnya.