INDONESIATREN.COM - Sebanyak 144 kecamatan di Jawa Barat (Jabar) tidak memiliki SMA/SMK negeri. Bahkan, dari total 144 kecamatan itu ada 16 kecamatan yang tidak memiliki SMA/SMK negeri maupun swasta.
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin mengatakan, Pemprov Jabar sedang fokus untuk membangun SMA/SMK negeri secara bertahap pada 2024.
Sebab, pendidikan tertuang dalam amanat dalam undang-undang. Sehingga, pembangunan sekolah wajib dijadikan prioritas.
"Pendidikan kan amanat undang-undang. Harus jadi prioritas juga," kata Bey pada Kamis, 11 Januari 2024.
Baca juga: Disdik Jabar Beberkan Proses Inventarisasi untuk Pembangunan Sekolah SMA dan SMK Negeri
Bey menilai fenomena kekurangan sekolah negeri di Jabar harus menjadi prioritas utama pembangunan. Idealnya memiliki satu SMA atau SMK yang berstatus negeri dalam satu kecamatan.
"Itu kan harusnya 1 kecamatan 1 SMA atau SMK, ini kan masih banyak yang belum," ujarnya.
Dengan begitu, Bey memastikan pembangunan SMA/SMK di Jabar menjadi perhatian penuh dari Pemprov Jabar. Walaupun begitu, pembangunan SMA/SMK akan berlangsung secara bertahap.
"Tentunya masih harus terus dibangun, melakukan pembangunan," ucapnya.
Baca juga: Pria Ini Gelar Pernikahan setelah Dapat Lemparan Bunga, Warganet: Indah Banget Sih
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Wahyu Mijaya menyatakan, pihaknya sedang menyusun skala prioritas pembangunan sekolah di 144 kecamatan. Selain itu, Disdik Jabar juga melihat ketersediaan kuota di sekolah kecamatan terdekat.
"Kami buatkan skala prioritas karena belum tentu lulusan SMP/MTs yang ada di situ jumlahnya besar. Kami juga lihat sekolah di kecamatan terdekat, apakah di masih bisa menampung lulusan SMP/MTs tersebut," kata Wahyu saat dikonfirmasi wartawan pada Rabu, 10 Januari 2024.
Wahyu mengungkapkan, proses pembangunan sekolah negeri di 144 kecamatan itu berlangsung secara bertahap. Sebab, rencana pembangunan sekolah pada 2023 juga masih berlangsung padahal lahannya sudah ada.
"Membangun di 144 kecamatan ini tidak berarti 2024 langsung membangun, tidak. Kami lanjutkan dulu yang dari 2023, misalkan yang lahannya sudah ada tapi pembangunannya belum ada," ujarnya.
Baca juga: DPRD kota Bandung Desak Pemkot Segera Bentuk BPBD, Ini Alasannya
Adapun 16 kecamatan yang tidak memiliki SMA/SMK negeri maupun swasta tersebut di lima kabupaten di Jabar. Di Kabupaten Ciamis yaitu, Kecamatan Banjaranyar, Sukamantri, Tambaksari.
Kemudian, di Kabupaten Garut tercatat ada di Kecamatan Pangantikan. Lalu, Kecamatan Pondok Salam di Kabupaten Purwakarta. Selanjutnya, di Kabupaten Sumedang ada di Kecamatan Cisarua, Cisitu, Ganeas, dan Jatigede.
Selain itu, di Kabupaten Kuningan tercatat ada tujuh kecamatan yang tidak memiliki SMA/SMK negeri maupun swasta. Tujuh kecamatan itu yakni, Cibereum, Cilebak, Cimahi, Hantara, Kalimanggis, Karangkancana, dan Nusaherang.(*)