Panbers

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak Pantau Lokasi Lahan Ketahanan Pangan di Ciemas Sukabumi

Kamis, 18 Jan 2024 19:52
    Bagikan  
KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak Pantau Lokasi Lahan Ketahanan Pangan di Ciemas Sukabumi
Istimewa

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak melakukan pemantauan ke lokasi lahan ketahanan pangan Kostrad di Kampung Ciloa, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Kamis, 18 Januari 2024.

INDONESIATREN.COM - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak melakukan pemantauan ke lokasi lahan ketahanan pangan Kostrad di Kampung Ciloa, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Kamis, 18 Januari 2024.

Maruli menyebut bahwa di Indonesia saat ini tengah mengalami kondisi pangan yang kurang baik akibat pengaruh cuaca panas atau El Nino. Dampaknya, tak sedikit petani di tanah air terancam gagal panen.

Karenanya, kata Maruli, TNI hadir sekaligus membuat lahan yang semula tak tergarap jadi lebih produktif. Dalam pemantauan tersebut ia juga mengajak beberapa instansi seperti pemerintah daerah, Polri, hingga perusahaan pupuk untuk sama-sama berkolaborasi mengolah lahan untuk ketahanan pangan ini.

Baca juga: Bulog: Stok Beras Sangat Aman, Volumenya Melebihi 1,5 Juta Ton, Kebutuhan Pangan 2024 Tercukupi

Menurut Maruli, lahan seluas 700 hektare di Ciemas, Sukabumi ini pun merupakan salah satu pilot project supaya bisa diterapkan di daerah lain.

"Jadi ini semacam pilot project yang mudah-mudahan bisa dimiliki juga oleh Kodam-Kodam untuk membuka lahan, supaya tidak tanggung," kata Maruli.

"Kami sebetulnya sudah punya lima titik lahan ketahanan pangan semacam ini, antara lain di daerah Pangandaran, Garut, Ciamis, Tasikmalaya, dan Kabupaten Sukabumi. Ini sudah kurang lebih 1,5 tahun kami kerjakan," imbuhnya.

Untuk di Sukabumi sendiri, lanjut Maruli, proses penggarapannya turut melibatkan pemangku kebijakan lintas sektor. Selain itu masyarakat juga turut dilibatkan. Apalagi menurutnya, program ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menambah stok ketahanan pangan yang memadai.

Baca juga: Perkuat Ketahanan Pangan, Ini Cara Agresif Bapanas:Intensfikan Intervensi

Ia juga menyebutkan apabila konsep ketahanan pangan di beberapa wilayah sudah berjalan baik, lahan pangan tersebut akan dibagikan kepada masyarakat.

"Kita membuat lahan ketahanan pangan ini atas dukungan dari semua pihak, termasuk elemen masyarakat. Di Kecamatan Ciemas sendiri sekitar 700 hektare sudah terkelola secara baik," katanya lagi.

"Saya kira ini sangat berpengaruh untuk masyarakat dan berjalan cukup baik. Mudah-mudahan kedepan ketika konsep ini berjalan dengan baik kita akan bagikan lahan ini ke masyarakat," ujarnya.

Untuk jenis tanaman pangan yang ditanam, lanjut Maruli, seperti jagung, singkong, pakcoy, cabai dan jenis lainnya. Ia juga berharap agar program ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat.

Terutama, yang tinggal di sekitar lahan garapan ketahanan pangan. Apalagi, jika sudah memproduksi secara besar, biasanya pembeli akan datang dengan sendirinya.

Baca juga: Klaim Bulog: Bantuan Pangan Beras Jadi Jurus Ampuh Atasi inflasi

"Waktu itu kita pernah coba jagung, tapi karena El Nino sehingga sementara diubah jadi singkong. Sudah tertanam sekitar 200, hampir 300 hektare yang ditanami dan menghasilkan," lanjutnya.

"Kemudian ada cabai, pakcoy, dan segala jenis lainnya. Kita ingin cadangan pangan kita terus bertambah, kemudian kesejahteraan masyarakat di tempat terpencil seperti ini juga terus meningkat," ungkapnya.

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri menyatakan apresiasi atas program ketahanan pangan tersebut. Menurut Iyos, pelaksanaan ketahanan pangan di Kecamatan Ciemas memiliki progres yang sangat baik, sehingga Kabupaten Sukabumi akan menjadi trigger untuk perekonomian masyarakat.

"Menurut saya ini sangat luar biasa, progresnya sangat bagus dan programnya banyak. Insya Allah akan menjadi trigger perekonomian masyarakat," ungkap Iyos Somantri.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Trending Hari Ini

  1. Info Lowongan Kerja

Berita Terbaru

Info Lowongan Kerja

Ragam Sabtu, 19-Apr-2025 19:14
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Kamis, 17-Apr-2025 16:55
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Rabu, 16-Apr-2025 19:03
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Senin, 14-Apr-2025 14:40
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Minggu, 13-Apr-2025 15:17
Info Lowongan Kerja
Bakti Sosial di Purwakarta, Kajati Jabar Kunjungi Siswa SLB dan Anak Penderita Thalasemia RSUD Bayu Asih

Info Lowongan Kerja

Ragam Sabtu, 12-Apr-2025 15:57
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Jumat, 11-Apr-2025 15:26
Info Lowongan Kerja
Rugikan Negara Lebih dari 5 M, 2 Tersangka Korupsi Proyek Jalan di Gorontalo Terancam Hukuman Seumur Hidup

Info Lowongan Kerja

Ragam Kamis, 10-Apr-2025 13:37
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Rabu, 9-Apr-2025 15:11
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Selasa, 8-Apr-2025 19:58
Info Lowongan Kerja
Data Tanah Indogrosir Makassar Diduga Palsu, Pengacara Ahli Waris Tjoddo: “Kosongkan Lahan Kilometer 18”
“An Evening With New Panbers”: Bukti Eksistensi “Panjaitan Bersaudara” di Dunia Musik Indonesia

Info Lowongan Kerja

Ragam Sabtu, 5-Apr-2025 08:11
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Jumat, 4-Apr-2025 09:36
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Selasa, 1-Apr-2025 07:50
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Ragam Minggu, 30-Mar-2025 13:26
Info Lowongan Kerja
Alas Hak “Non Identik” dan “Salah Letak”, SHGB 21970 Didudukkan Paksa Indogrosir Makassar di Tanah Tjoddo
Mediasi Batal, Ahli Waris Tanah Tjoddo Keluarkan Pernyataan Sikap: "Kami Segera Menutup Indogrosir Makassar"