INDONESIATREN.COM - Puluhan perajin batik di Sukabumi, Jawa Barat, tampil dalam pameran dan peragaan busana atau fashion show di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi pada Jumat, 23 Februari 2024.
Sedikitnya ada 30 pengrajin batik asal Sukabumi dan Cianjur memenuhi pameran UMKM dan dipakai oleh sejumlah model saat melakukan fashion show.
Salah seorang pelaku UMKM Batik Lokatmala Sukabumi Fonna Melania mengatakan, perkembangan corak batik di Sukabumi ini dilatarbelakangi kehidupan masyarakat dan lingkungan alam sekitar.
Baca juga: Batik Khas Kota Sukabumi Bakal Dipamerkan di Australia
Sudah ada 12 motif batik yang sudah dihasilkannya seperti motif Masagi, Candramawat, Leungli, Gunung Parang, Gurilaps, Julang, Garuda Ngupuk, Penyu, Ciwangi, Elang, Buah Pala dan batik Cai.
Dia juga menyebut, dengan adanya pelatihan dari Lembaga Pinjaman Simpanan (LPS) serta adanya pemeran-pemeran batik, maka akan meningkatkan ekonomi dan bisa dilirik oleh desainer-desainer terkemuka, bahkan bisa juga mendunia.
"Secara ekonomi tentunya pasti meningkatkan, karena memang jadi lebih terkenal kemudian nambah omzet nambah konsumen juga mungkin bisa kerjasama desainer-desainer nasional untuk ambil batik ber kearifan lokal Sukabumi atau Cianjur," kata Fonna.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, menyebut, dengan adanya pelatihan teknologi batik fractial terhadap para pelaku UMKM Batik di Sukabumi dan Cianjur, maka diharapkan batik lokal ini bisa mendunia.
"Ini pameran karya, pengrajin batik Sukabumi yang kemampuannya sudah ditingkatkan dengan teknologi batik fractial. Saya lihat agak kaget juga aslinya bagus, sudah boleh dibawa ke ajang internasional dan mungkin kualitasnya dipastikan betul-betul bagus dalam artian kondisi nggak luntur," ujarnya.
Dia juga mengatakan, batik para UMKM itu dibuat berdasarkan ciri khas wilayah masing-masing, misal Cianjur yang membuat batik motif tauco dan Sukabumi sendiri membuat motif penyu, dan motif-motif lainnya.
Baca juga: Kolaborasi Pemprov Jabar dan Diaspora, UMKM Lokal Siap Ekspansi ke Pasar Luar Negeri
Anggota DPR RI, Desy Ratnasari yang hadir dalam acara tersebut, nampak terpukau melihat para model fashion show mengenakan batik kerajinan UMKM dari Sukabumi dan Cianjur.
Dia juga menilai, selain dapat menumbuhkan ekonomi bagi pelaku UMKM Batik, program pelatihan dari LPS itu juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Menurut saya ini sebuah pelatihan, sebuah program pelatihan yang memberikan langsung dampak kepada masyarakat untuk menjadi orang-orang yang mandiri, untuk kemudian bisa menciptakan lapangan pekerjaan kepada masyarakat di sekitarnya. Tadi saya lihat by data itu mendatangkan tiga kali lipat keuntungan bagi penerima manfaat," ujarnya.