INDONESIATREN - Meski belum seagresif konvensional, perlahan tapi pasti, perbankan syariah Indonesia terus menunjukkan geliatnya.
Tentunya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ingin perkembangan perbankan syariah nasional lebih moncer. Karena itu, OJK memiliki beberapa kiat.
Terbaru, OJK menyusun road map strategi pengembangan dan pemerkuatan daya saing perbankan syariah hingga 2027.
“Ini (road map) merupakan kebijakan strategis bagi perbankan syariah agar lebih berkembang dan berdaya saing," ujar Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Senin 27 November 2023.
Baca juga: Dahsyat, Nilai Total Gelontoran Kredit Bank Mandiri Capai Ribuan Triliuan Rupiah
Road map itu, ungkapnya, meliputi pemerkuatan struktur, karakteristik, dan ketahanan perbankan syariah. Lalu, akselerasi inovasi digital.
Kemudian, tambahnya, memperbesar kontribusi bagi perekonomian nasional, dan menyusun peraturan, perizinan, sekaligus pengawasan perbankan syariah.
Mantan Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPw) Jabar ini melanjutkan, perbankan syariah memerlukan road map supaya perkembangannya lebih bergairah.
Terlebih, ujarnya, beragam tantangan dan dinamika bisa dialami perbankan syariah.
Baca juga: Waduh, Ratusan Perbankan Gulung Tikar, Seperti Ini Tindak Lanjut LPS Soal Dana Nasabahnya
Dian Ediana Rae melanjutkan, saat ini, hanya satu Bank Umum Syariah (BUS), di antara 13 BUS dan 20 Unit Usaha Syariah (UUS), yang beraset melebihi Rp 100 triliun.
Sedangkan BUS dan UUS, sambungnya, rata-rata, punya aset yang nilainya tidak melebihi Rp 40 triliun.
Kondisi dan struktur itu, imbuhnya, membuktikan, bahwa perkebangan perbankan syariah nasional masih berada pada skala relatif kecil.
Efeknya, sambung Dian Ediana Rae, perbankan syariah belum terlalu kuat untk berkompetisi. (*)