INDONESIATREN.COM - Beragam strategi dilakukan PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk (Perseroda) alias bank bjb agar kinerjanya lebih mentereng dan berdaya saing. Satu caranya, membentuk Kelompok Usaha Bank (KUB).
Hingga kini, dalamagenda KUB itu, bank bjb sukses bersinergi dengan tiga Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Yaitu, PT BPD Bengkulu atau Bank Bengkulu. Lalu, PT BPD Sulawesi Tenggara (Sultra) atau Bank Sultra. Satu lagi, adalah PT BPD Maluku Utara (Malut) atau Bank Malut.
Terkini, satu BPD berikutnya bergabung dengan KLUB Bank bjb. Yaitu PT BPD Jambi alias Bank Jambi.
Bergabungnya Bank Jambi dalam skema KUB Bank bjb setelah direstui Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebagai langkah awal sinergi itu, Bank bjb dan Bank Jambi menandatangani Memorandum of understanding (MoU) dan non disclosure agreement (NDA) oleh Yuddy Renaldi, Direktur Utama (Dirut) Bank bjb, dan Pelaksana tugas (Plt) Dirut Bank Jambi, Khairul Suhairi.
"Setelah penandatanganan, kami segera menyiapkan penyertaan modal. Tapi, kami memproses due diligence dan valuasi saham terlebih dahulu," kata Yuddy Renaldi.
Apabila penyertaan modal kepada Bank Jambi terealisasi, lanjut Yuddy Renaldi, bersama Pemerintah Provins (Pemprov) Jambi, pihaknya termasuk Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank Jambi.
Baca juga: Dukung Kesadaran Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember 2023, Berikut Link Twibbon untuk Berpartisipasi
Akan tetapi, Yuddy Renaldi belum bisa menyebutkan nominal penyertaan modal bagi Bank Jambi. Alasannya, dalih dia, hal itu masih dalam pembahasan.
Yuddy Renaldi menuturkan, KUB termasuk strategi berkelanjutan. Misinya, ungkap Yuddy Renaldi, memperkuat posisi dan daya saing BPD secara grup perbankan.
Yuddy Renaldi mengemukakan, BPD memiliki potensi luar biasa. Satu indikatronya, beberapa dia, hingga triwulan III 2023, total aset BPD bernilai super mewah, yakni Rp 945,7 triliun,
Yuddy Renaldi menyatakan, Bank Jambi termasuk BPD berkinerja positif. Nilai aset perbankan daerah ini, sebut dia, hingga September 2023, yaitu Rp 12,4 triliun.
Baca juga: Today in History: Bung Hatta Resmi Mundur dari Kursi Wakil Presiden RI pada 1 Desember 1956
"Kinerja bisnisnya pun positif. Misalnya, penyaluran kredit Bank Jambi. Hingga triwulan III 2023, Bank Jambi menyalurkan kredit bernominal Rp 8,5 triliun," paparnya.
Positifnya penyaluran kredit itu, ucap Yuddy Renaldi, diimbangi oleh rasio Non-Performing Loan (NPL) yang positif, yaitu 1,85 persen.
Yuddy Renaldi menyampaikan,bagi BPD, kolaborasi melalui pola KUB ini merupakan hal krusial. Hal itu, kata dia, seiring dengan transformasi digital dan inovasi sektor perbankan.
Sinergi dengan Bank Jambi dalam pola KUB inii, kata Yuddy, menliptui beberapa sektor dan aktivitas.
Yakni, ucapnya, kredit sindikasi. Lalu, lanjutnya, berbagai pola pelayanan digital melalui platform DIGI Mobile.
Tentunya, tegas YuddyRenaldi, megefektifkan dan mengefisienkan beberapa bentuk pelayanan pemerintah daerah. Misalnya, debutnya, pembayaran pajak kendaraan melalui Bank bjb e-Samsat, Pajak Bumi-Bangunan (PBB) online.
Juga, imbuhnya, banj bjb e-Tax. Selain itu, tambahnya, pemanfaatan dan penggunaan infrastruktur teknolgi.
Yuddy Renaldi mengungkap, setelah Bank Jaktim, pihaknya sangat terbuka bagi BPD-BPD lainnya untuk bersinergi dalam agenda KUB.(*)