Panbers

Praktik Penipuan Belanja Online Tetap Marak. Ini Jurus Penangkisnya

Rabu, 6 Dec 2023 14:54
    Bagikan  
Praktik Penipuan Belanja Online Tetap Marak. Ini Jurus Penangkisnya
modalku

Penipuan online masih marak terjadi di Indonesia.

INDONESIATREN.COM - Perkembangan teknologi menyebabkan terjadinya perubahan paradigma masyarakat saat beraktivitas. Yakni melalui sistem digital alias online. Satu contohnya berbelanja.

Namun, pola belanja online kerap dimanfaatkan para pencoleng untuk meaup keuntungan.

CekRekening.id Kementerian Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menginformasikan, pada periode 2017-2022, ada 486 laporan masyarakat soal tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Data menunjukkan, sekitar 405 ribu laporan diantaranya atau sekitar 83 persen, berupa dugaan penipuan transaksi atau online.

Baca juga: Modalnya Ambyar, Satu Lagi Perbankan Bangkrut, Izin Usahanya Dibekukan OJK

Lalu, sekitar 19 ribu pelaporan berupa dugaan penipuan investasi online fiktif. Selanjutnya, sekitar 12 ribu pelaporan berupa penipuan perdagangan online.

Modusnya, mengajukan penawaran menggiurkan. Celakanya, penawaran itu, dugaannya, kerap mengatasnamakan lembaga, instansi, atau korporasi beken.

Menanggapi hal itu, Yolanda Nainggolan, Head of Public Relations PT Global Digital Niaga Tbk alias Blibli, berpendapat, perlu adanya literasi dan edukasi digital kepada masyarakat secara lebih masif untuk mengantisipasi penipuan online.

Yola, sapaan akrabnya, mengakui bahwa aksi penipuan online semakin marak. Karena itu, Yola menyerukan masyarakat supaya senantiasa memverifikasi kanal komunikasi resmi platform yang digunakan masyarakat untuk bertransaksi.

Baca juga: Bank Indonesia Ungkap Mewahnya Nilai Transaksi e-Commerce, Angkanya Rp 42 Triliun

Arshy Adini, Executive Director idEA, menimpali, perkembangan industri digital sangat dinamis. Hal itu, ucapnya, perlu ditopang inovasi.

Sayangnya, ujarnya, promosi dan perdagangan fiktif, termasuk penipuan online masih marak terjadi di berbagai daerah.

Agar aksi penipuan online lebih terminimalisir, lanjut dia, terjalinnya kolaborasi antara industri dan pelaku electronic commerce (e-commerce), termasuk pemerintah.

Sinergi itu, ucap dia, pun tidak hanya mengantisipasi dan meminimalisir terjadinya penipuan online. Bahkan, melalui sinergi itu, edukasi dan literasi kepada masyarakat menjadi lebih masif. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Trending Hari Ini

  1. Info Lowongan Kerja